Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pasangan Anies-AHY Punya Peluang Terbesar Menang Pilpres 2024

Mediaindonesia.com
07/4/2022 14:47
Pasangan Anies-AHY Punya Peluang Terbesar Menang Pilpres 2024
Anies Baswedan dan AHY.(MI/Andri Widiyanto.)

PASANGAN Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono memiliki peluang untuk menang pemilihan presiden dan wakil presiden. Demikian salah satu temuan survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk Prospek Capres 2024 yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis 7 April 2022.

Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam presentasi hasil survei memprediksi kemungkinan pemilihan presiden mendatang maksimal hanya diikuti oleh tiga pasangan mengingat presidential threshold yang cukup tinggi, 20%.
Menurut Abbas, pembentukan pasangan calon presiden-wakil presiden dapat ditentukan oleh pola hubungan antarpartai untuk berkoalisi. 

Pertama, jika ideologi penting, partai paling kebangsaan dan partai paling Islam mungkin tak mudah berkoalisi. PDIP dan PKS mungkin tak berkoalisi di tingkat nasional. "Partai-partai lain di antara dua partai tersebut dapat saling berkoalisi baik dengan PDIP maupun PKS," terang Abbas.
 
Faktor kedua, kata Abbas, yaitu komunikasi antara elite partai. Ada beberapa partai, menurutnya, yang tak mudah berkomunikasi bukan karena ideologi tetapi suasana kebatinan di antara pemimpin partai seperti PDIP vs Demokrat dan NasDem. Ada juga NasDem dengan Gerindra. "Karena itu kemungkinan PDIP tidak berkoalisi dengan Demokrat maupun NasDem. Sementara NasDem mungkin tak bisa berkoalisi dengan Gerindra," kata Abbas.

Faktor ketiga yaitu ada partai tiga besar ialah PDIP, Golkar, dan Gerindra. Abbas memperkirakan kemungkinan masing-masing partai ini menuntut kadernya menjadi nomor 1 atau miminal nomor 2. Karenanya, Prabowo, Puan, dan Airlangga mungkin akan maju untuk nomor 1 atau nomor 2.

Faktor keempat yaitu intensitas untuk menjadi calon nomor satu. Hal ini ditemukan pada sosok Prabowo yang secara intens didorong oleh partainya, Gerindra, untuk menjadi calon presiden. Faktor kelima, pertimbangan elektabilitas calon. Tiga nama dengan elektabilitas teratas ialah Prabowo, Ganjar, dan Anies. 

Menurut Abbas, kombinasi antara kelimanya mungkin bisa melahirkan tiga poros calon. Salah satu kemungkinannya ialah poros Gerindra-PDIP, Golkar, dan Nasdem-Demokrat. PAN dan PPP bisa menggenapi Golkar. PKS berpeluang menggenapi Nasdem-Demokrat. 

Pada poros Gerindra-PDIP, karena Prabowo harus nomor 1 dan Puan Maharani memiliki elektabilitas yang terlalu di bawah, Puan mungkin akan menerima menjadi no 2. 

Karena elektabilitas Airlangga terlalu lemah, lanjut Abas, kemungkinan akan mencari calon yang paling kompetitif. Menurut Abbas, Ganjar Pranowo ialah alternatifnya. Terbuka juga kemungkinan Airlangga menjadi nomor 1 dan Ganjar nomor 2. 

Poros Nasdem-Demokrat-PKS dapat mencalonkan Anies Baswedan karena elektabilitasnya cukup baik karena Nasdem dan PKS tidak punya kader yang kompetitif. Abbas memprediksi bahwa AHY bisa diterima sebagai pendamping Anies karena cukup kompetitif dibanding nama-nama tokoh partai yang lain.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Bacapres Ganjar dan Anies Cenderung Menguat

Abbas menunjukkan simulasi pilihan pada tiga pasangan. "Hasilnya, pasangan Anies-AHY mendapatkan 29,8% suara, Ganjar-Airlangga 28,5%, Prabowo-Puan 27,5%. Masih ada 14,3% yang belum menentukan pilihan," papar Abbas.

Abbas melanjutkan bahwa jika Airlangga menjadi capres dan berpasangan dengan Ganjar Pranowo sebagai cawapresnya, dalam simulasi pilihan terhadap tiga pasangan (Airlangga-Ganjar vs Anies-AHY vs Prabowo-Puan), Anies-AHY mengalami penguatan dukungan menjadi 32,3% disusul Prabowo-Puan 29%. Suara Airlangga-Ganjar ada di bawah keduanya secara signifikan, 22,6%. Masih ada 16,1% yang belum menentukan pilihan. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya