Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sahroni Klaim Tahu Dalang di Balik Skenario Investasi Bodong

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
23/3/2022 17:35
Sahroni Klaim Tahu Dalang di Balik Skenario Investasi Bodong
Anggota DPR RI Ahmad Sahroni saat mencoba mobil listrik buatan Tesla.(Antara)

WAKIL Ketua Komisi III DPR dari Fraksi NasDem, Ahmad Sahroni, menyatakan bahwa dirinya mengetahui otak di balik skenario investasi bodong yang tengah marak di Indonesia.

Terkini, Hendry Susanto alias HS, bos pengelola robot trading Fahrenheit diciduk Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri. HS diamankan penyidik seusai memenuhi panggilan oleh Bareskrim pada Senin (21/3) ini.

Menanggapi hal tersebut, Sahroni mengklaim bahwa HS sebagai tangan kanan seseorang yang menjadi otak investasi bodong melalui robot trading.

Baca juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kasus Trading Fahrenheit

“HS mungkin tangan kanan, bukan langsung bosnya. Pasti ada (bosnya), pasti orang lokal. Cuman nanti polisi yang bakal usut,” ungkap Sahroni dalam program Hot Room Metro TV, Rabu (23/3).

Menurutnya, dalang di balik penipuan investasi bodong merupakan warga asli Indonesia. Namun, saat ditanyai Hotman terkait identitas dalang tersebut, Sahroni enggan menjawabnya.

“Biarlah polisi yang menangani. Saya yakin polisi akan tangkap (otak di balik investasi illegal),” pungkasnya.

Baca juga: Kominfo Putus Akses Konten Investasi Ilegal

Salah satu korban penipuan robot trading Fahrenheit, Christ Ryan, membeberkan bahwa dirinya dijanjikan bisa menghasilkan profit hingga 40%. Janji manis itu yang membuat Christ percaya diri untuk berinvestasi melalui robot trading Fahrenheit.

“Jadi pertama masuk itu Agustus 2021, masuk uang sekitar US$500. Yang ditawarkan perbedaan robot trading Fahrenheit itu ada marketnya, yaitu market crypto,” jelas Christ.

“Ruginya saat awal perjanjiannya. Mereka mengatakan ada analisa robot dengan manajemen risiko. Tapi nyatanya mereka dengan sengaja me-margin call-kan, me-loss-kan, semua investasi hingga 60 kali,” imbuhnya.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya