Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Surya Paloh Sayangkan Kemunduran EkoNomi Aceh

Amiruddin Abdullah R
06/3/2022 13:35
Surya Paloh Sayangkan Kemunduran EkoNomi Aceh
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Sabtu (5/3) di Banda Aceh saat pelantika DPD Nasdem Aceh.(MI/Amiruddin Abdullar Reubee)

TOKOH nasional asal Aceh H Surya Paloh, yang juga Ketua Umum Partai Nasdem, sungguh menyayangkan keterpurukan ekonomi dan kemunduran pembangunan di tanah kelahirannya saat ini.

Secara gamblang putra asal Lamlo, Kabupaten Pidie ini, merisaukan kondisi ketertinggalan perkembangan ekonomi di bumi Serambi Mekkah itu.

Pasalnya sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), provinsi yang dikelilingi Samudera Hindia dan Selat Malaka, kini berada pada posisi termiskin di Pulau Sumatera.  Padahal Aceh adalah daerah yang cukup memberikan arti bagi Indonesia.

Pengusaha nasional yang dikenal sosial terhadap pembangunan lembaga pendidikan mulai dari  bumi Serambi Mekkah hingga ke Sigi, Sulawesi Tengah itu, mengatakan, Aceh tidak hanya tertinggal pembangunan fisik, tapi juga non fisik. Tidak hanya badan, tapi juga jiwanya tertinggal.

"Ini kerisauan saya sebagai anak Aceh," tuturnya saat pidato pelantikan atau pengukuhan  Taufiqulhadi sebagai ketua DPW Nasdem Aceh, Muslim Ayub sebagai Sekretaris dan Edi Zuhardi sebagai bendahara, pada Sabtu (5/3) di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh.

Dikatakannya, Aceh adalah wilayah yang cukup memberikan arti bagi Indonesia. Luas wilayah tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. Posisi daerah strategis, bisa dikatakan wilayah kaya dan subur.

Jumlah penduduk juga ideal  yakni tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak. Kalau Aceh tidak bisa berdiri tegak dan tidak mampu menyebarkan pesona senyumy bagi Provinsi lain. Itu artinya ada sesuatu yang salah.

Padahal selama ini Aceh mengelola uang sangat banyak besar bersumber dari dana otonomi khusus. Tidak lama lagi akan berakhir.

Tidak bisa terus bergantung dalam kesempatan itu. Aceh tidak mungkin terjadi pertumbuhan ketika semua tergantung dari dana otonomi khusus. Lebih parah lagi masih ada otsus pun tidak mampu menghabiskan dana sehingga terjadi silpa (sisa anggaran).  Sungguh sangat disayangkan.

"Kita tidak bisa menunjukkan tangan menyalahkan orang lain, tidak boleh terlibat dalam sirkus menyalahkan masa lalu," tutur pendiri sekolah Sukma Bangsa tersebut.

Ditambahkan H Surya Paloh, strategi percepatan pembangunan Aceh tidak hanya bisa dengan berpikir linier, tapi harus inovatif dan kreatif. Kemampuan diplomasi harus dipelajari. Bukan dengan kemampuan keangkuhan.

"Beritahu kepada anak didik. Mari membangun Aceh dengan meningkatkan silaturahmi diantara kita," pinta Surya Paloh. (OL-13)

Baca Juga : Pemerintah Kecam Dugaan Aksi Pembunuhan Petugas PTT oleh KKB



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya