Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

DPR dari Fraksi PKS Dorong Keterwakilan Perempuan di KPU-Bawaslu untuk Demokrasi Berkualitas 

Mediaindonesia.com
15/2/2022 09:29
DPR dari Fraksi PKS Dorong Keterwakilan Perempuan di KPU-Bawaslu untuk Demokrasi Berkualitas 
Ketua Fraksi PKS  DPR RI Netty Prasetyani Aher.(Ist/DPR)

WAKIL Ketua Fraksi PKS  DPR RI Netty Prasetyani Aher mendorong keterwakilan perempuan dalam ranah politik saat menjadi keynote speaker pada  webinar bertajuk 'Memastikan Demokrasi Berkualitas Melalui Representasi Perempuan di Politik', Senin siang, (14/02).

“Demokrasi adalah sebuah proses yang memberikan kedaulatan di tangan rakyat. Demokrasi yang berkualitas harus melibatkan rakyat secara substantif dan langsung, termasuk kaum perempuan," ujar Netty.

Lebih lanjut, ia mengatakan upaya mendorong  keterwakilan perempuan di politik sebagai langkah strategis yang dapat mendukung  peningkatan kualitas demokrasi.

Menurutnya, perbedaan pengalaman yang dimiliki oleh perempuan yang tidak dialami oleh laki-laki menjadi salah satu alasan keniscayaan   menghadirkan perempuan dalam ruang-ruang pengambilan kebijakan politik.

Baca juga: Luncurkan Jadwal Pemilu 2024, KPU Harapkan Masyarakat Bisa Dapatkan Calon Pemimpin Terbaik 

"Kehadiran perempuan dalam politik bukan hanya pada konteks ide atau gagasan, melainkan juga kehadiran fisik," ujarnya.

"Keberadaannya  dibutuhkan untuk melengkapi formulasi kebijakan dan arah pembangunan demokrasi yang berkualitas, pembangunan yang mengedepankan prinsip keadilan dan kesetaraan serta makin mendekatkan pada sasarannya, yakni kesejahteraan rakyat  sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi, UUD 1945,” tegas Netty.

Anggota legislatif dari  Dapil Jawa Barat VIII  tersebut juga mengemukakan harapannya agar banyak perempuan yang menemukan jalan suksesnya melalui keterlibatan dalam politik, baik di legislatif, maupun di lembaga penyelenggara pemilu.

"Dalam proses pemilihan  anggota KPU dan Bawaslu RI yang tengah berlangsung di DPR RI, diharapkan  setidaknya 30 persen perempuan terpilih.  Bukan hanya di pusat, tetapi juga diikuti menempatkan 30 persen perempuan di lembaga penyelenggara pemilu di tingkat  provinsi dan kota-kabupaten," katanya. 

Menurut Netty, perempuan yang aktif di politik  seyogianya membangun kapasitas yang mumpuni agar mampu mengemban jabatan strategis serta  menyelesaikan masalah dan menjawab berbagai isu yang sangat dinamis di tengah disruptif 4.0," ucap Netty.

Netty menutup pemaparannya dengan mengutip ucapan politisi dan pahlawan nasional  J. Leimena tentang hakikat politik.

“KPU dan Bawaslu harus mampu menjadi lembaga yang memastikan hadirnya  demokrasi berkualitas, demokrasi yang melayani rakyat. Sebagaimana Bapak Leimena mengatakan bahwa sejatinya politik bukan sekedar alat untuk mencapai kekuasaan,  tapi politik adalah seperangkat etika untuk memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat  Indonesia,” tutupnya. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya