Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kapal Malaysia Tertangkap Basah Curi Ikan di Laut Indonesia

Cahya Mulyana
11/9/2021 17:45
Kapal Malaysia Tertangkap Basah Curi Ikan di Laut Indonesia
Kapal perang KRI Lemadang-632 dari Koarmada I berpatroli di kawasan Pulau Nasi, Provinsi Aceh.(Antara/Septianda Perdana.)

TIM gabungan operasi Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Tanjung Balai Karimun dan F1QR Lanal Karimun berhasil mengamankan kapal ikan Malaysia. Alasannya, kapal negeri jiran ini sedang melakukan aktivitas penangkapan ikan secara ilegal di perairan Barat Daya Takong Iyu Karimun.

"Kronologi penangkapan kapal Malaysia yaitu saat personel SPKKL Tanjung Balai Karimun melaksanakan pemantauan perairan sekitar Karimun, terdeteksi di Automatic Identification System (AIS) Dashboard Security satu kapal yang dicurigai melakukan aktivitas penangkapan ikan di perairan Indonesia," papar Kabag Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangannya, Sabtu (11/9).

Ia mengatakan berdasarkan hasil pemantauan tersebut, Kepala SPKKL TBK Letkol Bakamla Slamet Handi Rahadiyono langsung berkoordinasi dengan Posal Takong Iyu Lanal TBK untuk melaksanakan operasi pengejaran dan penangkapan. "Operasi penangkapan menggunakan unsur Patkamla V8 milik Posal Takong Iyu. Pukul 10.45 WIB tim operasi gabungan melaksanakan penyisiran dari perairan Takong Iyu ke arah utara," ungkapnya.

Saat melaksanakan penyisiran, pukul 12.30 WIB Tim Gabungan mendeteksi aktivitas kapal pada jarak sekitar 3 mil. Kemudian, tim gabungan melaksanakan penyekatan. Patkamla V8 mendekati kapal target dengan menambah kecepatan. Tanpa perlawanan, tim gabungan melaksanakan penghentian dan langsung melaksanakan pemeriksaan.

"Hasil pemeriksaan awal diperoleh data kapal tersebut dari Malaysia dengan nama lambung kapal JHFA 99 A diawaki 4 anak buah kapal (ABK) dengan 3 warga Malaysia dan satu Indonesia. Terdapat muatan ikan campur dan alat tangkap ikan pukat harimau," urainya.

Saat diinterogasi nakhoda mengaku sedang mengalami rusak mesin pada kapal sehingga tidak sengaja masuk perairan Indonesia. Namun, setelah dicoba anggota tim gabungan ternyata mesin dapat dihidupkan. "Untuk mempertanggungjawabkan pelanggarannya kapal beserta ABK dikawal menuju dermaga Lanal Tanjung Balai Karimun guna pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya