Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
DIREKTUR Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan kenaikan signifikan elektabilitas Partai Gerindra dari 9,7 persen menjadi 12,8 persen karena masyarakat masih menganggap atau menilai partai besutan Prabowo Subianto itu bukan pendukung pemerintah.
"Di mata publik, Gerindra belum dianggap sebagai partai pendukung pemerintah meskipun kebijakan pemerintah dibawa ke parlemen selalu diamankan Gerindra," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, hari ini.
Elektabilitas Partai Gerindra meningkat dibandingkan partai politik lain pendukung pemerintah. Dalam Survei Indikator Politik Indonesia yang baru saja dirilis, tingkat keterpilihan partai besutan Prabowo Subianto itu mencapai 12,8 persen.
"Lagi-lagi polanya menarik dibandingkan partai pendukung pemerintah yang lain. Di saat tren kepuasan (terhadap) pemerintah turun, justru elektabilitas Gerindra meningkat," kata dia.
Dalam survei tersebut elektabilitas tertinggi masih ditempati Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan perolehan elektabilitas 24,4 persen. Setelah Gerindra, Partai Golkar dan Demokrat masing-masing memiliki elektabilitas sembilan persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 8,2 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tujuh persen, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 3,9 persen.
Baca juga: Presiden: Kondisi Kesehatan Masyarakat Terus Membaik
Berikutnya, NasDem 3,5 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) (2,2 persen, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) satu persen, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 0,7 persen.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,4 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,2 persen, Partai Berkarya dan Gelora masing-masing 0,1 persen, Partai Garuda, dan PKPI nol persen serta lainnya 0,4 persen. Kemudian yang tidak menjawab sebanyak 17 persen.
Ia mengatakan pada survei April 2021 elektabilitas PDIP sebesar 27,5 persen, diikuti Golkar 10,7 persen, PKB 9,8 persen, Gerindra 9,7%, PKS 8,2 persen, Demokrat 7,5 persen, PPP 3,8 persen, PAN 2,2 persen, dan NasDem 1,7 persen.
Menurut dia, PDIP mengalami defisit elektabilitas lantaran terpengaruh susutnya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah terutama dalam penanganan pandemi COVID-19. Dalam survei itu, kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintah berkurang sekitar lima dari riset sebelumnya.
Tidak hanya berdampak pada PDI-P, hal yang sama juga terjadi pada partai pendukung pemerintah misalnya Golkar namun tidak terlalu besar kurang dari satu persen.
Sementara itu, politisi Partai Gerindra Habiburokhman berpendapat lain terkait kenaikan elektabilitas Gerindra yang diyakini karena arahan Ketua Umum Gerindra pada kader dalam menangani pandemi COVID-19 hingga ke daerah.
Menurut dia, sulit menafsirkan atau mempersepsikan Gerindra di luar pemerintahan karena masyarakat mengetahui dua kader partai itu menjabat sebagai menteri.
"Tidak mungkin orang tidak tahu Pak Prabowo sudah Menteri Pertahanan dan juga Pak Sandiaga," kata dia.
Meningkatnya elektabilitas partai tersebut tidak lepas dari peran Prabowo Subianto selaku ketua umum yang sejak awal pandemi aktif mendatangkan vaksin, obat-obatan, dan mendirikan rumah sakit darurat.
Selain itu, berkat instruksi khusus Prabowo kepada kader-kader, para anggota yang duduk di legislatif diminta untuk aktif ke daerah pemilihan membantu masyarakat yang terdampak COVID-19 menggunakan sumber daya yang dimiliki.
"Kita ada 78 orang di DPR dan ribuan di provinsi, kabupaten, dan kota. Kalau semua turun, pasti ada dampak kepada orang yang disurvei karena merasakan ada orang yang turun langsung membantu mereka," ujar dia.
Penarikan sampel survei menggunakan metode "multistage random sampling" dan wawancara secara langsung. Ada pun rata-rata simpangan ("margin of error") sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(OL-4)
“Kerja sama ini harus dibarengi dengan mekanisme pengawasan yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan menjaga privasi data warga negara,”
Pengamat sebut Presiden Prabowo Subianto ingin memberikan kesan bukan sosok ambisius setelah melarang kader Partai Gerindra gembar-gembor soal dua periode.
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan dirinya jadi presiden bukan hasil minta-minta. Ia mengaku menjadi presiden untuk membantu masyarakat.
Sebaiknya pemerintahan saat ini bekerja saja untuk masyarakat. Ketika kinerja baik tentu akan mendapatkan respon yang positif dan modal menuju Pilpres 2029.
Prabowo membeberkan dirinya masih fokus bekerja dan dukungan tersebut merupakan urusan nanti. Orang nomor satu di Indonesia itu mengaku ingin lebih dulu bekerja untuk rakyat.
RATUSAN kader Gerindra di Kabupaten Banggai melakukan aksi unjuk rasa di Polres Banggai karena merasa dua kadernya dipersekusi.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mengungkapkan suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan enam ketua umum (ketum) partai koalisi pemerintah dipenuhi canda tawa.
Kabar mengenai pertemuan antara Presiden Jokowi dan para ketua umum partai koalisi pemerintahan dibenarkan Waketum PAN Viva Yoga Mauladi. Pertemuan digelar di Istana Merdeka, Selasa ini.
Dia menekankan pilihan NasDem terhadap Anies Baswedan merupakan kemerdekaan sikap dan pilihan yang tidak ada hubungannya dengan koalisi pemerintahan.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir warna biru sebagai penyebab kekalahan Timnas Kroasia melawan Argentina.
Adi menekankan selama mendukung Jokowi, NasDem selalu menujukan loyalitasnya. NasDem tidak pernah melayangkan protes atau mengkonfrontasi kebijakan Jokowi.
Sejauh ini, dia menilai pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin menunjukkan adanya peningkatan keberhasilan dari waktu ke waktu meskipun masih ada beberapa hal yang perlu perbaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved