Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KETERBUKAAN Presiden Joko Widodo dalam menerima aspirasi dan keluh kesah masyarakat dinilai sangat terpuji. Termasuk, saat Kepala Negara menerima Togu Simorangkir, yang melakukan aksi jalan kaki dari Danau Toba ke Istana Merdeka.
"Kita sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Bapak Presiden yang tetap peka mendengar aspirasi orang kecil, yang berjuang demi kebaikan negeri ini," ujar Wakil Sekjen DPP NasDem Hermawi Taslim dalam keterangannya, Sabtu (7/8).
Adapun Togu Simorangkir, warga Sumatera Utara, berjalan kaki selama 44 hari dari kawasan Danau Toba ke Istana Negara, Jakarta. Dirinya memulai perjalanan dari makam kakeknya yang berstatus sebagak pahlawan nasional, yakni Sisingamangaraja XII.
Baca juga: Jalan Kaki dari Danau Toba ke Istana, Togu Simorangkir Diterima Presiden
Gerakan Togu bertujuan memprotes pencemaran lingkungan yang diduga menyeret PT Toba Pulp Lestari (TPL) di kawasan Danau Toba. Setiba di Jakarta, Togi mendapat dukungan moril dari aktivis pergerakan mahasiswa. Seperti, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).
Seusai diterima Presiden di Istana Negara, Togu menegaskan bahwa tujuan aksinya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Berikut, upaya untuk memajukan kesejahteraan generasi yang akan datang.
Baca juga: Moeldoko Yakin 137 Konflik Agraria Rampung pada Tahun Ini
Kepala Negara menjelaskan kepada Togu bahwa pihaknya tengah menyelesaikan kasus hutan adat di kawasan Danau Toba. "Yang 5 sudah selesai, nanti bisa dibawa pulang fotocopy-nya. Tinggal 15 lagi, mudah-mudahan bulan ini selesai semuanya," jelas Jokowi, sapaan akrabnya.
Hermawi yang juga Ketua Forum Komunikasi Alumni PMKRI menekankan pentingnya pendekatan persuasif yang dialogis. Terutama, dalam menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat. "Saya berharap pejabat lain di negeri ini bisa meneladani pendekatan yang dicontohkan Presiden," lanjut Hermawi.(OL-11)
MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan, saat ini pihaknya fokus pada penerapan kehutanan multiusaha kehutanan dan penetapan hutan adat.
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menegaskan pentingnya pelestarian hutan berbasis kearifan budaya. Hal itu disampaikan saat berkunjung ke Samsara Living Museum Bali, Karangasem
Mahasiswa mengajarkan praktik membuat pupuk oraganik dan membudidayakan bakteri untuk fermentasi pupuk limbah rumah tangga.
Sepanjang 2021-2022 telah terjadi 301 kasus perampasan area adat. Pada Januari-September 2023 terjadi 12 kasus kriminalisasi warga adat.
USK pun menjadi perguruan tinggi negeri pertama yang melakukan program ini. Mahasiswa yang ikut kegiatan belajar ini berasal dari berbagai fakultas di USK.
Program ini merupakan inovasi baru dan perdana terkait Mahasiswa Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Penyebab kekeruhan air Danau Toba kemungkinan dikarenakan adanya perputaran air akibat angin kencang yang menyebabkan air di dasar beserta endapannya naik ke permukaan.
Ruas tol Kutepat yang juga merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) akan memangkas waktu tempuh dari Medan menuju Danau Toba yang semula enam jam menjadi hanya dua jam.
Pemkab akan memberikan pelatihan bagi masyarakat untuk mengolah eceng gondok menjadi pupuk organik maupun menjadi kerajinan tangan.
Audi Sitorus menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba siap mendukung hal-hal yang sifatnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengelolaan yang baik juga bisa memberikan dampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sekitar kawasan.
Menara Doa Sinatapan kini dinilai menjadi destinasi wajib bagi wisatawan yang ingin menikmati pesona Danau Toba sambil mengisi ulang energi rohani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved