Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Unggahan Wamendes di Medsos Laiknya Buzzer Dikecam

Cahya Mulyana
26/7/2021 07:35
Unggahan Wamendes di Medsos Laiknya Buzzer Dikecam
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi dikecam lantaran unggahannya di medsos(MI/Ramdani)

UNGGAHAN Wakil Menteri Desa (Wamendes), Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi di akun facebook pribadinya menuai banyak kecaman dari kader partai Demokrat. Budi mengunggah karikatur yang memperlihatkan lima jari yang dipasangi berbagai macam karakter dan bertuliskan Demokrat di telapak tangan.

Di atas karikatur terdapat tulisan berbunyi pakai tangan adik-adik mahasiswa lagi untuk kepentingan syahwat berkuasanya. Unggahan itu diakhiri dengan tagar bongkar biang rusuh.

Wakil Bendahara umum (Wabendum) Partai Demokrat Lasmi Indaryani meminta Budi untuk fokus menjalankan tugasnya. Unggahan Budi dinilai tidak patut dilakukan pejabat publik, terkecuali buzzer.

"Sebagai pejabat publik Wamen seharusnya jangan bertindak seperti buzzer. Seorang pejabat publik harus bijak dalam mengunggah konten di media sosialnya, jangan asal menuduh yang cenderung fitnah" kata Lasmi dalam keterangannya, Senin (26/7).

Ia pun mempertanyakan sikap Budi selaku pejabat publik namun melontarkan unggahan yang bersifat politis. Sebaiknya, kata dia, Budi menyadari posisinya itu atau memilih menanggalkan jabatan untuk menjadi buzzer.

"Atau Pak Wamen memang sedang merangkap jabatan jadi buzzer. Kalau Bapak memang merangkap jabatan wamen sekaligus buzzer saya sarankan bapak ikuti langkah Rektor UI, pilih fokus menjadi Wamen ataukah buzzer," terang Anggota Komisi V ini.

Lasmi pun menyatakan bahwa sikap Budi itu bertentangan dengan orang yang dia bantu yakni Presiden Jokowi. Pasalnya Presiden Jokowi menolak adanya pejabat yang melakukan dualisme dari pekerjaannya sebagai pelayan publik.

Lasmi pun menyebut Ketua Umum Projo itu masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR). Misal penjelasan tentang pembayaran perjalanan dinas yang menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Yang pasti kinerja KemendesPDTT masih bermasalah. Itu bisa dilihat dari pencairan dana desa yang masih sangat rendah. Itu lebih mendesak untuk diselesaikan dibanding rangkap jabatan jadi wamen juga jadi buzzer," pungkas Lasmi. (OL-13)

Baca Juga: Kebutuhan Oksigen Kalsel Meningkat Seiring Bertambahnya Positif Covid-19



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya