Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
SIDANG lanjutan perkara suap bantuan sosial sembako covid-19 dengan terdakwa mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara kembali dilanjutkan. Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan seorang advokat bernama Muhammad Ihsan untuk menggali aliran uang ke pengacara kondang Hotma Sitompul yang diyakini berasal dari fee vendor bansos.
Ihsan dan Hotma merupakan penasihat hukum untuk terdakwa anak NF dalam perkara pembunuhan. Sementara Ihsan mendampingi NF sejak awal persidangan, Hotma justru diminta bantuannya oleh Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos untuk mendamingi NF di pertengahan sidang.
Dalam sidang tersebut, Ihsan mengaku sempat dititipkan uang sebanyak dua kali untuk diserahkan ke Hotma. Arahan tersebut datang dari kuasa pengguna anggaran (KPA) Adi Wahyono setelah sidang perkara NF di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat selesai. Ihsan mengaku orang yang menitipkannya uang ke Hotma berasal dari Kemensos.
"Dia bilang ada titipan. Titipan itu suruh kasih ke Pak Hota," akunya di ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (12/7).
Titipan pertama adalah uang dengan total US$34.300 yang dibngkus dengan amplop. Setelah mendapatkan titipan itu, Ihsan mengatakan langsung menyerahkannya ke kantor Hotma di LBH Mawar Sharon.
Sementara itu, titipan kedua diterima diakui Ihsan dalam pecahan mata uang rupiah. Kendati demikian ia tidak mengetahui jumlah pasti uang tersebut. Ia juga mangaku tidak mengingat ciri-ciri orang yang menitipkan uang untuk Hotma.
"Orangnya masih ingat enggak ciri fisiknya seperti apa?" tanya JPU KPK Masmudi.
"Wajahnya saya enggak ingat persis karena waktu itu kita pergi terus naik mobil," jawab Ihsan.
Meskipun tidak mengetahui identitasnya, dalam sidang tersebut terkuak bahwa orang yang menitipkan uang ke Hotma melalui Ihsan adalah salah satu vendor bansos bernama Go Erwin. Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh penasihat hukum Juliari, Maqdir Ismail.
"Yang jadi persoalan pokok mengenai legal fee yang diterima oleh Pak Hotma Sitompul, dalam kesaksiannya, Pak Hotma membantah tidak pernah menerima legal fee, sementara di dalam keterangan saudra Go Erwin, dia pernah dua kali menyerahkan uang pada saudara saksi. Apakah betul pada bulan Juli saudara pernah menerima uang dari Go Erwin?" tanya Maqdir ke Ishan.
"Saya terima bulan September, nilainya US#34 ribu," tukas Ihsan.
Dalam persidangan yang digelar Selasa (6/7) lalu, Adi membenarkan ihwal penyerahan uang titipan sebanyak dua kali melalui Go Erwin. Kendati demikian, ia menyebut bahwa Ihsan tidak jujur soal jumlah uang yang dititipkan ke Hotma.
"Sebetulnya saudara saksi sangat tahu persis. Karena di kesepakatan awal pertemuan kami, Pak Menteri dan Pak Hotma itu sudah ada kesepakatan fee Rp3 miliar," tandas Adi.
Dalam perkara ini, Adi bersama pejabat pembuat komitmen (PPK) Matheus Joko Santoso didakwa mengutip fee dari para vendor bansos sembako sebesar Rp10 ribu per paket. Total suap yang diperoleh Juliari mencapai Rp32,482 miliar. (OL-8)
KPK memastikan akan segera memanggil mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank BJB periode 2021–2023
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah klaim proses hukum Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dilakukan untuk menutupi kegagalan penangkapan Harun Masiku (HM).
KPK tengah menyelidiki asal-usul sepeda motor milik orang lain yang ditemukan di rumah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan disita oleh penyidik pada 10 Maret 2025.
KPK menegaskan bahwa vonis penjara terhadap Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, tidak akan menghentikan upaya memburu buronan Harun Masiku
Boyamin sebelumnya pernah mengajukan gugatan praperadilan penyidikan kasus suap Harun Masiku pada 2024 lalu. Dia mengatakan akan kembali mengajukan gugatan pada Agustus mendatang.
Penyidik mengusut bukti elektronik, untuk mendalami alur perintah suap terhadap para tersangka dalam kasus ini.
DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mengusulkan pemprov DKI memperhatikan warga miskin yang lama tinggal di Jakarta, meski tak mengantongi KTP DKI dapat bansos
Upaya tersebut penyaluran ini menandai komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat perlindungan sosial,
MENTERI Sosial Saifullah Yusuf menegaskan, telah banyak penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah naik kelas.
PPATK mengungkap ada 571.410 NIK penerima bantuan sosial terindikasi terlibat judol.
Temuan PPATK dari penelusuran data 2024, mengungkap bahwa nilai transaksi judol oleh penerima bansos, mencapai Rp957 miliar.
Pemerintahakan mencabut pemberian bantuan sosial (bansos) bagi para penerima manfaat yang terbukti menggunakannya untuk bermain judi online (judol).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved