Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Politikus PDIP : Puan Potensi Disandingkan dengan Anies Baswedan

 Indriyani Astuti
05/6/2021 13:31
Politikus PDIP : Puan Potensi Disandingkan dengan Anies Baswedan
Politikus Partai PDI Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon.(MI/Susanto)

POLITIKUS Partai PDI Perjuangan (PDIP) Effendi Simbolon menyampaikan ada potensi besar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani sebagai kader, disandingkan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada pencalonan presiden 2024. Hal itu ia utarakan merespons rilis survei Parameter Politik Indonesia, Sabtu (7/6).

Dalam rilis yang disampaikan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, Puan masuk dalam 15 nama yang diperkirakan akan maju dalam pencalonan presiden 2024. Dari hasil survei, elektabilitas Puan berada pada posisi 12 dengan presentase suara 1,7%. Adapun elektabilitas tiga besar yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (18,3%), Ganjar Pranowo (16,5%), dan Anies Baswedan (15,1%).

"Dipasangkan Puan dengan Anies, itu bukan asbun (asal bunyi). Ada kelompok besar nasionalis, tapi ada kelompok religius juga yang dianggap berhadap-hadapan. Kenapa tidak dipertemukan antara mereka yang ada di kolam religius dan nasionalis ( dengan mengusung Puan dan Anies)," ujar Effendi.

Ia menambahkan, Puan dianggap sebagai kader PDI Perjuangan yang paling mumpuni. Hanya saja, menurutnya, semua tergantung pada keputusan Ketua Umum serta keinginan dari Puan untuk mau atau tidak dicalonkan pada bursa pemilihan presiden.

"Istilahnya di-racing untuk masuk dalam trek menuju 2024. Kalau dilihat dari cara pak Jokowi (dulu) masuk dikelola juga," ucapnya.

Menanggapi elektabilitas Puan yang cenderung masih sekitar 1%, dan tidak masuk dalam lima teratas nama yang masuk dalam survei calon presiden, Effendi menyampaikan itu fakta yang tidak bisa dibantah. Tetapi, ia menekankan Puan harus berani menunjukkan dirinya akan bertarung pada pemilu 2024.

"Mba Puan tidak keluar secara total, dan itu sah-sah saja sebelum diputuskan oleh Ketua Umum (Megawati). Mereka (pemilih) harus juga dibiasakan oleh siapa calon dari PDIP, jangan sampai kita seperti dulu last lap setelah mendukung Ketua Umum, akhirnya PDIP mengusung Jokowi pada pilpres 2014," paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Edi Suparno mengatakan salah satu target utama partai politik ikut dakam pemilihan umum ialah menguatkan kehadirannya di parlemen.

Terkait pencalonan presiden, Edi mengatakan PAN akan melakukan evaluasi secara internal untuk melihat potensi bisa atau tidak mencalonkan kader pada pilpres 2024.

"Bagi partai politik, kebanggaan jika kadernya maju pada pilpres. Kita akan melihat elektabiliitas dari kader dan tentukan sikap," ungkapnya.

Sementara itu, Pimpinan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan desakan internal kader Partai Golkar mengingkan agar Ketua Umum partai yakni Airlangga Harnanto bisa maju menjadi calon presiden 2024.

Hal itu, terangnya, juga selaras dengan hasil keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar 2019. Meski demikian, Ace mengatakan Airlangga sejauh ini belum mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden.

"Sebab pemilihan presiden dan pemilihan legislatif berdekatan. Penting sekali mengusung kader sendiri karena akan paralel dengan suara yang didapatkan," tuturnya.

Survei yang dilakukan Parameter Politik Indonesia dilakukan dengan melibatkan 1200 responden. Adapun wawancara, ujar Adi Prayitno, melalui metode telepolling yang berlangsung 23-28 Mei 2021. (Ind/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya