Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

PDIP Dinilai Tabuh Genderang Perang ke Demokrat dan PKS di 2024

Cahya Mulyana
30/5/2021 18:53
PDIP Dinilai Tabuh Genderang Perang ke Demokrat dan PKS di 2024
Ilustrasi massa PDIP(MI/ Andri Widiyanto)

PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengambil sikap berbeda haluan dengan PKS dan Demokrat sehingga sulit untuk berkoalisi di Pemilu 2024. Ungkapan itu dinilai Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno merupakan perang terbuka.

"Itu jelas perang terbuka. PDIP frontal mengharamkan partainya berkoalisi dengan Demokrat dan PKS," ujarnya kepada Media Group News, Minggu (30/5).

Ia menilai, sikap PDIP berpotensi membuat konstalasi politik menjelang 2024 sangat ketat dan panas. Pasalnya peryataan yang muncul dari Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto itu bukan basa-basi.

"Bisa kebayang 2024 bakal panas, polarisasi politiknya pasti makin tajam," katanya.

Adi mengatakan polarisasi yang mungkin terjadi akan jauh lebih tajam ketimbang pemilu sebelumnya. "Pernyataan Hasto memastikan PDIP tak mungkin bisa menyatu dengan Demokrat dan PKS, ini partai musuh bebuyutan bagai minyak dan air yang sulit disatukan," pungkasnya.

Sebelumnya Hasto mengungkapkan ketidakmauan partainya untuk berkoalisi dengan PKS dan Demokrat. Selain perbedaan ideologi kedua partai tersebut juga tidak memiliki kesamaan platform partai dan cita-cita yang diperjuangkan.

"Koalisi bersama itu basisnya harus ideologi. PDIP berbeda dengan PKS sehingga sulit berkoalisi dengan PKS dan dengan Demokrat juga berbeda. Dari DNA-nya kami berbeda jadi saya tegaskan jangan sampai nanti ada juru nikah yang mempertemukan karakternya dan naturenya berbeda," cetus Hasto.

Dia tidak menapik keharmonisan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Kedekatan hubungan keduanya disebabkan oleh faktor kesamaan ideologi dan kedekatan kultural serta organisasi basis massa.

"Juga kedekatan strategi memperluas basis massa itu juga akan dipertimbangkan. Kami dengan PAN sangat cocok untuk kerja sama terlebih saya dapat bisikan juga paska Amin Rais tidak di PAN wah itu makin mudah lagi," tutupnya. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya