Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dirut BPJS Kesehatan Mangkir dari Pemeriksaan Kebocoran Data

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
24/5/2021 16:38
Dirut BPJS Kesehatan Mangkir dari Pemeriksaan Kebocoran Data
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti saat mengikuti rapat dengan Komisi IX DPR RI.(Antara)

DIREKTUR Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron mangkir dari pemeriksaan penyidik Polri. Dia dijadwalkan untuk diperiksa terkait dugaan kebocoran data 279 juta warga yang dijual dalam forum peretas Raid Forums.

Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono menyebut pihaknya baru meminta klarifikasi dari pejabat BPJS Kesehatan, yang menangani operasional teknologi informasi di BPJS kesehatan.

"Salah satu pejabat yang berwenang betul-betul bertanggung jawab terhadap operasional teknologi informasi di BPJS kesehatan," jelas Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/5).

Baca juga: Masalah BPJS Kesehatan, BSSN Datangi Bareskrim

Lebih lanjut, dia mengatakan penyidik siber hanya memeriksa satu orang yang merupakan perwakilan dari BPJS kesehatan. Saksi tersebut datang ke Bareskrim untuk dimintai keterangan sekitar pukul 10.30 WIB. Saat ini, penyidik masih melakukan pemeriksaan terkait adanya dugaan peretasan.

"Ada kemungkinan itu akan dilihat nanti oleh penyidik. Yang penting penyidik mendapat informasi dulu dari bahan-bahan yang didapat klarifikasi pada hari ini," papar Rusdi.

Baca juga: DPR Minta Transparansi dan Usut Kebocoran Data

Di lain sisi, Ali Ghufron mengklaim pihaknya telah melakukan klarifikasi terhadap kepolisian. "Sudah ada klarifikasi sebelumnya dan sudah ada yang ditunjuk untuk mewakili BPJS," katanya saat dikonfirmasi.

Sebelumnya, 279 juta data penduduk Indonesia diduga bocor dan dijual di forum peretas Raid Forums pada 12 Mei 2021. Akun bernama kotz mengunggah data yang terdiri dari nama lengkap, KTP, nomor telepon, email, NID dan alamat.

Akun itu juga memberikan 1 juta data sampel secara gratis untuk diuji dari 279 juta data yang tersedia. Bahkan, akun itu menyebut ada 20 juta data foto pribadi di dalam data yang dimilikinya.(OL-11)
 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya