Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Indonesia-Vietnam Perkuat Hubungan Bilateral

Dhika Kusuma Winata
24/4/2021 06:51
Indonesia-Vietnam Perkuat Hubungan Bilateral
Presiden Joko Widodo (kanan) berfoto bersama dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh (kiri)(ANTARA FOTO/Setpres)

PRESIDEN Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh menggelar pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/4). Kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat kerja sama di sejumlah bidang yakni kesehatan, investasi, dan persoalan batas zona eksklusif ekonomi (ZEE).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden selama pertemuan menyatakan Indonesia berkomitmen terus menjalin hubungan bilateral dengan Vietnam untuk kepentingan rakyat kedua negara. Indonesia dan Vietnam diharapkan juga terus bekerja sama menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan serta bersama keluar dari situasi pandemi.

"Presiden menegaskan Indonesia memiliki komitmen untuk terus menjalin hubungan bilateral yang saling menguntungkan untuk kepentingan kedua rakyat. Bapak Presiden menyampaikan Vietnam adalah sahabat Indonesia dan Vietnam adalah mitra strategis Indonesia di kawasan Asia Tenggara," kata Menlu Retno dalam keterangan pers selepas pertemuan.

Kedatangan PM Pham Minh Chinh ke Indonesia merupakan yang pertama kali sejak dilantik pada 5 April lalu. Ada sejumlah isu yang menjadi fokus pada pertemuan bilateral itu. Isu pertama ialah mengenai pentingnya penguatan kerja sama di bidang kesehatan kedua negara. Di masa pandemi saat ini, kerja sama dinilai krusial dan penting untuk dikuatkan.

"Presiden mendorong kedua negara untuk terus menyerukan kesetaraan akses vaksin bagi semua negara dan untuk jangka panjang menciptakan kesehatan di Asia Tenggara," ucap Retno.

Baca juga: Keamanan Kawasan Dibahas dalam Pertemuan Jokowi dan PM Vietnam

Isu kedua ialah mengenai peningkatan kerja sama ekonomi. Presiden Jokowi mengajak Vietnam untuk menurunkan hambatan baik di bidang perdagangan maupun investasi. Vietnam merupakan mitra perdagangan terbesar keempat di ASEAN bagi Indonesia. Nilai perdagangan kedua negara naik hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.

"Indonesia berada pada urutan ke-28 FDI (foreign direct investment) Vietnam dan urutan ke-5 di antara FDI ASEAN. Investasi Indonesia di Vietnam antara lain di bidang pertambangan, packaging, batu bara, semen, properti, peternakan, otomotif, dan lain sebagainya," tutur Retno.

Presiden Jokowi juga mendorong percepatan perundingan perbatasan ZEE kedua negara. Perundingan itu sudah berlangsung selama 11 tahun dan Presiden Jokowi menekankan pentingnya percepatan.

"Ditekankan oleh Presiden penyelesaian perundingan sangat penting karena memberikan kejelasan mengenai wilayah ZEE masing-masing, mengurangi kemungkinan adanya insiden kapal-kapal nelayan, serta menekankan pentingnya klaim mengenai batas ZEE antarnegara harus diselesaikan berdasarkan hukum internasional yaitu UNCLOS 1982," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya