Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Kemandirian Ekonomi Komunitas WNI di Luar Negeri Perlu Diperkuat

Media Indonesia
21/7/2025 16:42
Kemandirian Ekonomi Komunitas WNI di Luar Negeri Perlu Diperkuat
Ilustrasi(Dok ist)

PEMBANGUNAN sumber daya manusia (SDM) dan kemandirian ekonomi komunitas warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri perlu jadi perhatian untuk ditingkatkan kapasitasnya. Ini penting karena hal itu tidak hanya membuka wawasan baru dalam pengelolaan keuangan dan pengembangan diri, tetapi juga memberikan semangat dan kepercayaan diri untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan keluarganya.

"Penguatan kapasitas ini jadi modal penting dalam membangun ketahanan ekonomi diaspora Indonesia secara kolektif," ucap Dekan 
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pancasila (UP) Harnovinsah pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) bertaraf internasional di Community Learning Centre (CLC) Cerdas, Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia, Minggu (20/7).

Dalam keterangannya, Harnovinsah mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk kolaborasi antara FEB UP bersama University College Sabah Foundation (UCSF) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu sebagai bentuk semangat kerja sama pendidikan lintas negara melalui inisiatif University Social Responsibility (USR).

Kali ini, delegasi FEB UP dipimpin Dekan FEB UP Harnovinsah, bersama Erwin Permana (Wakil Dekan II), Gunawan Baharuddin (Direktur Kerja Sama dan Hubungan Institusi), serta Rafrini Amyulianthy (Ketua Program Studi S1 Akuntansi).

Harnovinsah mengatakan delegasi memfasilitasi sesi edukatif yang menyoroti pentingnya pola pikir finansial yang sehat, pengelolaan arus kas keluarga, pembangunan aset, hingga penggunaan teknologi digital dalam memperkuat ekonomi rumah tangga.

Program tersebut, lanjut dia, mengangkat dua tema utama yakni Kecerdasan Finansial: Kunci Menuju Kebebasan Finansial dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Hebat: Meningkatkan Kapasitas dan Kompetensi Diri di Era Digital.

"Kedua topik ini mencerminkan komitmen UP dalam mendorong pembangunan SDM serta kemandirian ekonomi komunitas WNI di luar negeri, melalui edukasi praktis dan pemberdayaan berbasis literasi digital dan keuangan," kata Harnovinsah.

Kepedulian sosial juga ditunjukkan delegasi FEB UP melalui penyaluran bantuan kebutuhan pokok dan transportasi kepada para peserta sebagai wujud solidaritas dan gotong royong UP kepada komunitas WNI di Sabah. Ia menambahkan partisipasi aktif dari pemimpin komunitas seperti Yohanis Solo (Ketua Kelompok Keluarga Katolik Indonesia Kota Kinabalu) dan Santi Dewi (Ketua Komunitas Toraja Sabah) turut memperkuat semangat kolektif dalam membangun jejaring sosial yang produktif dan berdaya. "Program ini sekaligus menunjukkan arah strategis UP dalam memperluas dampak pengabdian masyarakat ke tingkat global," ujar Harnovinsah.

Kegiatan ini pun mendapat sambutan positif dari peserta yang merupakan bagian dari SDM diaspora Indonesia. Mereka berharap program tersebut dapat membangun ketahanan ekonomi diaspora Indonesia secara kolektif. Kegiatan ini turut dihadiri Irhamna Fithriya, Konsul Pelaksana Fungsi Konsuler merangkap Kepala Chancellery KJRI Kota Kinabalu. Ia mengapresiasi UP atas dedikasi dalam memberdayakan diaspora. 

Menurutnya, pendidikan berbasis pengabdian seperti ini merupakan bentuk nyata kepedulian bangsa terhadap warganya di luar negeri.
Dari pihak tuan rumah, Rektor UCSF Datuk Rafiq Idris menekankan pentingnya kerja sama antar institusi pendidikan tinggi dalam membentuk jembatan transformasi sosial dan peningkatan taraf hidup masyarakat. "UCSF terbuka untuk berkerja sama lebih lanjut, khususnya dalam peningkatan literasi keuangan masyarakat lintas negara," kata dia. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya