Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Maksud Baik, Jokowi ajak Publik Cinta Produk dalam Negeri

Budi Ernanto
06/3/2021 00:19
Maksud Baik, Jokowi ajak Publik Cinta Produk dalam Negeri
Pelaku usaha merapikan kain saat Pameran Dekranasda se-Sumtera Selatan di Sumatera Selatan, Kamis (4/3).(ANTARA/FENY SELLY)

WAKIL Ketua Dewan Penasihat Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir mengajak masyarakat tidak terus berpolemik dengan pernyataan Presiden Jokowi soal produk asing.

Inas menilai tidak ada yang salah dari pernyataan Jokowi di depan jajaran Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Kamis (4/3). Menurut Inas, pesan tersebut memiliki maksud baik.

"Beliau mengajak kita untuk cinta dan bangga pada produk dalam negeri, yang kemudian dilanjutkan dengan ucapan bencilah produk impor, karena konteksnya pada saat itu adalah market place," kata Inas dalam keterangannya, Jumat (5/3).

Inas melanjutkan, pernyataan Jokowi merespons market place yang lebih banyak menawarkan produk-produk impor ketimbang produk UMKM Indonesia. Bahkan, kata Inas, platform asli Indonesia pun lebih banyak menawarkan barang-barang impor.

"Apakah Pak Jokowi kecewa? Sudah pasti. Sebagai presiden, beliau selama ini banyak memberikan perhatian kepada UMKM dan IKM," ujar Inas.

Sayangnya masyarakat lebih senang membeli barang impor di market place. "Sehingga membuat beliau gundah dan harus serius mengajak masyarakat beralih membeli produk UMKM kita dengan propaganda anti barang import di market place," katanya.

Menurut Inas, pemilihan kata benci merupakan ekspresi kekecewaan Jokowi kepada market place. Pesan dan semangat dari pernyataan Jokowi sangat jelas membela produk lokal. "Masa kita enggak cinta sama produk bangsa sendiri?" kata Inas.

Sedangkan politikus Partai Hanura I Gede Pasek Suardika menganjurkan publik agar memahami sebuah diksi secara utuh. Pernyataan Jokowi mengambil diksi untuk melakukan hentakan bagaimana mencintai produk dalam negeri. "Bahasa hentakan itu agar semua lebih mendengar ajakan tersebut," kata Pasek.

Baca juga: Mendag Kisahkan Latar Belakang Jokowi Sebut Benci Produk Asing

Pasek menambahkan, asing itu bisa menjadi bahasa kiasan untuk membeli produk yang memang kita ketahui dan butuhkan. Sebab, lanjut dia, sesuatu yang asing itu memiliki makna yang lebih luas.

"Narasi begitu kan hanya sekadar cara dan itu pernah sukses di Korea Selatan ketika warga negaranya alergi dengan produk Jepang dan memilih produk sendiri. Hasilnya sangat dahsyat bagaimana industri Korea Selatan berkembang pesat karena pasar konsumennya kuat," katanya.

Selanjutnya adalah bagaimana menjembatani gairah konsumen dengan kualitas produsen agar benar-benar menjadi kebanggaan. Dia pun menilai ajakan Presiden Jokowi itu bertujuan baik.

"Iya jelas tujuannya baik dengan gaya diksi menghentak. Jangan dibaca dengan mentahan begitu maknanya," pungkasnya. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya