Demokrat Tuding Moeldoko di Balik Rencana Pendongkelan AHY?

Thomas Harming Suwarta
01/2/2021 19:49
Demokrat Tuding Moeldoko di Balik Rencana Pendongkelan AHY?
Moeldoko(Antara)

NAMA Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko diseret sebagai orang di lingkaran Presiden Jokowi yang menjadi aktor di balik rencana mendongkel Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Meski tidak secara lugas disampaikan, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik melalui cuitannya menyampaikan pesan pada mantan Panglima TNI tersebut.

”Selamat malam, Jenderal Moeldoko. Kalau tak mampu jadi the good, jangan jadi the bad, apalagi the ugly,” cuit Rachland, Senin malam (1/2).

 

Kata-kata ini sebelumnya disampaikan Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu lalu.

 

”Bagi siapapun yang memegang kekuasaan politik, pada tingkat apapun, banyak cara berpolitik yang lebih bermoral & lebih beradab. Ada 3 golongan manusia, yaitu "the good", "the bad" & "the ugly". Kalau tidak bisa menjadi "the good" janganlah menjadi "the ugly" ungkap SBY.

 

Ditambahkan Rachland, publik sebenarnya hanya berurusan dengan 1 orang yang mengaku utusan istana karena masyarakat memiliki kepentingan yang sama terhadap demokrasi dan kebebasan sipil.

”Bahwa adanya kader yang tergoda oleh bujuk rayu istana adalah masalah internal partai yang akan kami selesaikan brlakangan,” katanya.

 

Sebelumnya AHY menggelar commanders call atau rapat pimpinan khusus bersama para pimpinan DPD dan DPC partai. AHY menyebut ada gerakan upaya merebut paksa Partai Demokrat oleh orang lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi).

 

AHY mengaku sudah mendengar sejumlah kesaksian terkait gerakan politik ini. Menurut AHY, kesaksian itu menyebutkan orang-orang lingkar kekuasaan terdekat Presiden Jokowi terlibat.

 

"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," ucap Agus Harimurti Yudhoyono.

AHY menyebut kesaksian dari gerakan politik ini juga menyebutkan dukungan dari sejumlah menteri.

"Lebih lanjut gerakan ini juga dikatakan sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah menteri dan pejabat penting di pemerintahan Presiden Joko Widodo," tandasnya. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya