Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

KPK Sebut Korupsi Terjadi karena Sistem Politik Lemah

Theofilus Ifan Sucipto
29/1/2021 10:35
KPK Sebut Korupsi Terjadi karena Sistem Politik Lemah
Pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK bidang pencegahan Ipi Maryati.(ANTARA/M Risyal Hidayat)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan korupsi di Indonesia masih terjadi karena sistem politik Indonesia yang lemah. Sistem politik saat ini dinilai menjadi iklim subur bagi berkembangnya politik yang koruptif.

"Episentrum korupsi di Indonesia adalah masih lemahnya sistem politik di Indonesia, khususnya partai politik," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK bidang pencegahan Ipi Maryati melalui keterangan tertulis, Jumat (29/1).

Ipi mengatakan hal itu berdasarkan hasil studi dan penelitian KPK di sektor politik. KPK telah memberi rekomendasi untuk perbaikan sistem politik.

"Termasuk di dalamnya pembenahan partai politik," ujar dia.

Baca juga: Ruang Gerak Sempit, Indeks Persepsi Korupsi Turun

KPK, kata Ipi, berikhtiar mencegah korupsi di masa pandemi covid-19. Salah satunya mendorong pemberdayaan Aparatur Pengawas Intern Pemerintah (APIP).

Ipi menyebut KPK juga aktif membina kementerian/lembaga dalam proses pengadaan barang dan jasa (PBJ). Caranya dengan menerbitkan panduan sebagai rambu untuk menghindari praktik mark-up, konflik kepentingan, dan perbuatan curang lainnya.

"Serta tidak memanfaatkan pelonggaran proses PBJ untuk korupsi," papar Ipi.

Upaya lainnya ialah memdorong tata kelola pemerintahan yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. Misalnya membuka data dan menyediakan saluran pengaduan masyarakat.

Tata kelola pemerintahan yang baik secara konsisten diyakini meningkatkan kualitas pelayanan publik. Serta meningkatkan akuntabilitas kinerja birokrasi seluruh instansi pemerintah. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya