Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

KPK Masih Periksa JPB

Cahya Mulyana
06/12/2020 11:39
KPK Masih Periksa JPB
Menteri Sosial Juliari P Batubara(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

PELAKSANA Tugas juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri mengungkapkan tersangka kasus dugaan penerimaan sesuatu oleh penyelenggara negara atau yang mewakilinya di Kementerian Sosial RI terkait bansos untuk wilayah Jabodetabek 2020, Mensos Juliari P Batubara (JPB) dan Adi Wahyono (AW), menyerahkan diri kepada pihaknya.

"JPB masih riksa," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada Media Indonesia, Minggu (6/12).

JPB menyerahkan diri ke KPK pada Minggu dini hari 02.45 WIB atau sesaat setelah dirinya ditetapkan tersangka karena diduga menerima Rp17 miliar dari bansos tersebut. Sejak itu, ia terus menjalani pemeriksaan awal oleh para penyidik KPK.

Sedangkan AW, imbuh Ali, menyerahkan diri tujuh jam setelah JPB atau sekitar 09.00 WIB dan langsung menghadap penyidik untuk pemeriksaan.

"Benar, berdasarkan informasi yang kami terima, Minggu (6/12) sekitar pukul 09.00 wib tersangka AW telah datang menyerahkan diri menghadap penyidik KPK," paparnya.

Baca juga: Tangkap 2 Menteri, KPK & Presiden Disebut Sudah Gigit Koruptor

KPK menangkap Matheus Joko Santoso (MJS) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kemensos, Wan Guntar (WG) direktur PT TPAU (Tiga Pilar Agro Utama), Ardian I M (AIM) swasta, Harry Sidabuke (HS) swasta, Shelvy N (SN) Sekretaris di Kemensos dan Sanjaya (SJY) swasta.

"Pada Jumat 4 Desember 2020, tim KPK menerima informasi dari masyarakat akan adanya dugaan terjadinya penerimaan sejumlah uang oleh penyelenggara negara yang diberikan oleh AIM dan HS kepada MJS, AW dan JPB," ujar Firli.

Menurut dia, pemberian uang untuk JPB melalui MJS dan SN. Keduanya merupakan orang kepercayaan JPB. Penyerahan uang akan dilakukan pada hari Sabtu 5 Desember 2020, sekitar jam 02.00 WIB di salah satu tempat di Jakarta.

"Uang sebelumnya telah disiapkan AIM dan HS disalah satu apartemen di Jakarta dan di Bandung, yang di simpan didalam 7 koper, 3 tas ransel dan amplop kecil yang jumlahnya sekitar Rp14, 5 miliar," paparnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya