PENGUSAHA dari kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) bisa ikut menentukan kemajuan ekonomi nasional. HPN juga diminta meningkatkan kualitas kinerja agar bisa berkontribusi dalam pembangunan ekonomi.
Harapan tersebut disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberi sambutan pada acara Hari Lahir (Harlah) ke-9 HPN yang digelar secara daring, kemarin.
“Hal ini penting karena saat ini pembangunan ekonomi sangat ditentukan kualitas dan progresivitas para pelaku ekonomi, khususnya para pengusaha,” kata Ma’ruf.
Menurut Wapres, asosiasi pengusaha memiliki peran penting dalam menyerap tenaga kerja dan berkontribusi dalam pembangunan. Di samping itu, para pengusaha menyediakan produk dan layanan yang dibutuhkan masyarakat.
“Mereka juga secara langsung menyerap tenaga kerja dan memberikan kontribusi penghasilan negara untuk membiayai pembangunan, baik dari pajak maupun nonpajak,” paparnya.
Disebutkan, Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah dengan potensi pasar domestik dan global yang sangat besar. Pemerintah pun sudah memberi dukungan berupa perangkat regulasi untuk menggarap potensi tersebut. “Namun, semua potensi itu tidak ada artinya jika tidak didukung para pelaku usaha,” ujar Wapres.
Dalam menghadapi tantangan ekonomi selama masa pandemi covid-19, Wapres menyebutkan setidaknya ada dua kunci sukses usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bertahan di tengah pandemi, yaitu konsistensi dan inovasi. Konsistensi ialah menjaga tradisi dan menjaga konsep lama yang masih baik dan relevan, tetapi juga bertransformasi terhadap perubahan baru. “Konsep ini berlaku universal, bukan hanya di pendidikan dakwah, melainkan juga ditataran bisnis,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Ma’ruf Amin mengapresiasi peran para pengusaha Nahdliyin dalam upaya mendukung pengembangan ekonomi syariah sebagai arus baru pembangunan ekonomi di Indonesia, khususnya di masa pandemi covid-19. (Che/Ant/P-2)