Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

DPR Terima Masukan Serikat Pekerja dan BEM Soal RUU Cipta Kerja

Antara
13/8/2020 22:34
DPR Terima Masukan Serikat Pekerja dan BEM Soal RUU Cipta Kerja
Pertemuan anggota DPR RI dan perwakilan BEM se-Jabotabek yang membahas RUU Cipta Kerja di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/8).(Ist)

WAKIL Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin, mengatakan, DPR menerima masukan Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) terkait Rancangan Undang Undang (RUU) Cipta Kerja yang sedang dibahas di Badan Legislasi DPR.

Hal itu disampaikan dia usai kedatangan perwakilan KSPN ke Gedung DPR untuk bertemu Azis serta Wakil Ketua DPR, Rachmat Gobel, pimpinan Badan Legislasi DPR, M Nurdin, dan anggota Badan Legislasi DPR, Lamhot Sinaga.

"DPR menyambut baik dan sangat berterima kasih telah memberi masukan dalam pembahasan RUU Cipta Kerja dari Konfederasi Serikat Pekerja Nasional," kata Syamsuddin, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/8).

Ia menegaskan, kedatangan Serikat Pekerja meminta agar kepentingan pekerja nantinya dapat masuk dan terakomodir dengan baik serta dapat diawasi dalam proses pembahasan RUU Cipta Kerja itu di Baleg DPR RI.

"Intinya kehadiran KSPN ke DPR untuk dapat dilibatkan dalam pembahasan RUU Cipta Kerja sehingga kepentingan pekerja dapat terakomodir dan terjalin komunikasi dengan baik," ujar Azis.

Bertemu Badan Eksekutif Mahasiswa

Pada hari yang sama, Kamis (13/8), pukul 12.00 WIB hingga 14.30 WIB, Azis yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar Azis Syamsuddin kembali menemui perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jabodetabek di Kantor DPR/MPR RI Senayan.

Dalam pertemuan yang membahas RUU Cipta Kerja itu, BEM se-Jabodetabek juga berdiskusi dengan Aziz Syamsuddin, Rachmat Gobel, M. Nurdin, dan Lamhot Sinaga.

Kemudian perwakilan BEM se-Jabodetabek di antaranya Presiden BEM UniversitasTrisakti Dinno Ardiansyah, BEM Universitas Pelita Bangsa, Suhendar, BEM UKI Edmund, BEM UIN Ciputat, BEM Universitas Mercusuar Febri, BEM Unkris Dwiki, BEM STIE Adit, BEM ITL Rofir, dan sejumlah aktivis mahasiswa lainya.

Perwakilan BEM se-Jabodetabek hanya menyatakan sikap kepada Pimpinan DPR RI atas mempertimbangkan pengesahan RUU Cipta Kerja, karena RUU tersebut dianggap mencederai rakyat kecil.

Dinno, perwakilan BEM Universitas Trisakti, mengatakan,"RUU Cipta Kerja kami  tolak, kenapa demikian, karena RUU tersebut melukai nasib rakyat Indonesia."

Senada dengan Dinno, Perwakilan BEM Pelita Bangsa, Suhendar, juga melihat bahwa secara substansi RUU tersebut perlu dipertimbangkan ulang oleh wakil rakyat di DPR RI. "Karena kami membaca ada hal-hal yang mengganjal di pikiran kami," kata Suhendar. 

Sementara itu, Azis Syamsuddin menjawab dengan pendekatan ilmiah serta melihat kepentingan nasional bangsa Indonesia, bahwa RUU Cipta Kerja adalah jawaban untuk solusi Indonesia keluar dari krisis ekonomi.

“Teman-teman BEM harus kembali membaca ulang RUU Cipta Kerja, membaca dan mendalami lagi, agar dialog kita lebih substansi dan melahirkan gagasan lebih baik, karena RUU Cipta Kerja ini solusi menyelesaikan persoalan ekonomi Indonesia,” tutur Azis.

Azis menambahkan bahwa dirinya telah berulang-ulang membaca RUU Cipta Kerja. "RUU Ini saya yakin lebih pada kepentingan bersama alias kepentingan nasional," ucap Azis yang juga mantan Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). (Antara/OL-09)




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya