Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JAKSA Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin menegaskan siap menindaklanjuti laporan dugaan adanya jaksa lain di Kejaksaan Agung yang berkomunikasi lewat sambungan telepon dengan terpidana kasus hak tagih (cessie) Bank Bali, Joko Soegiarto Tjandra.
“Setiap ada informasi pasti kita akan tindak lanjuti,” tegas ST Burhanuddin dalam pesan singkatnya, kemarin.
Namun, ia belum dapat memastikan apakah informasi itu akan ditelusuri oleh Bidang Pengawasan Kejaksaan Agung atau oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Kejaksaan Agung. “Hasil pendalaman ke mana kan harus lihat tingkat kesalahannya terlebih dahulu,” jelasnya.
Dugaan itu dilaporkan oleh Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) dengan menyerahkan nama jaksa lainnya yang diduga terlibat kasus Joko Tjandra ke Komisi Kejaksaan. “Ada pejabat tinggi di Kejagung menghubungi Joko Tjandra setelah (Senin) 29 Juni 2020. Artinya, setelah Kejagung melakukan pembongkaran, Joko Tjandra masuk Indonesia,” kata Koordinator MAKI, Boyamin Saiman.
Menurut dia, komunikasi itu dilakukan melalui telepon. Saat itu, Joko masih berada di Kuala Lumpur, Malaysia. “Ini saya laporkan kepada Komisi Kejaksaan untuk ditelusuri, apa pembicaraan pejabat tinggi Kejagung itu dengan Joko Tjandra dan dari siapa nomor handphone yang diterima itu kemudian bisa dihubungi,” ujar Boyamin.
Sementara itu, Kejaksaan Agung RI telah menetapkan jaksa Pinangki Sirna Malasari sebagai tersangka terkait adanya dugaan gratifikasi pada jaksa Pinangki yang diterima dari terpidana Joko Soegiarto Tjandra. “Sementara ini diduga (menerima suap) US$500 ribu atau setara Rp7 miliar,” ucap Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Hari Setiyono, kemarin.
Atas perbuatan itu, jaksa Pinangki terancam hukuman penjara paling singkat satu tahun dan paling lama lima tahun. Dia juga dapat dikenai pidana denda maksimal Rp250 juta.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik langsung menangkap jaksa Pinangki dan dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan.
Jaksa Pinangki sebelumnya sempat ditahan di Rutan Salemba cabang Kejagung untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah itu, penahanan jaksa Pinangki dipindahkan ke Rutan Khusus Wanita di Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Apresiasi KPK
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengapresiasi langkah Jaksa Agung ST Burhanuddin yang telah mencabut Pedoman Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pemberian Izin Jaksa Agung atas Pemanggilan, Pemeriksaan, Penggeledahan, Penangkapan, dan Penahanan terhadap Jaksa yang Diduga Melakukan Tindak Pidana.
Nawawi menyatakan penegakan hukum pidana korupsi harus selalu terbuka mendengarkan masukan dari publik. Sebelumnya, Nawawi
menyebut adanya pedoman itu terkesan tidak sejalan dengan semangat pemberantasan korupsi. Pasalnya, dalam pedoman itu, pemeriksaan jaksa yang diduga melakukan pidana harus seizin Jaksa Agung. “Dari sisi semangat pemberantasan korupsi, langkah itu perlu disambut baik,” ujar Nawawi. (Dhk/X-11)
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
PRESIDEN Joko Widodo memasuki 2022 dengan kepercayaan tinggi.
Sentra Gakkumdu juga diminta tidak hanya berfokus pada penindakan tindak pidana Pilkada, tetapi juga mengantisipasi pencegahan kecurangan Pilkada 2024
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memperingatkan anggotanya yang tidak menjaga netralitasnya dalam penyelenggaraan Pilkada 2024.
KEBIJAKAN menunda proses hukum yang dilakukan Kejaksaan Agung terhadap calon kepala daerah peserta Pilkada 2024 dinilai politis.
KEJAKSAAN Agung menunda proses hukum calon kepala daerah (cakada) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Nanti kalau sudah ranah penyidikan baru kita bisa mengetahui. Biar penyidik yang menjelaskan," ujar Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono di Mabes Polri, Kamis (16/7).
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem Eva Yuliana mengapresiasi Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis yang dengan tegas menindak lanjuti laporan adanya oknum polisi terkait dengan Joko Tjandra.
MAKI meyakini buronan bernama lengkap Joko Soegiarto Tjandra ini masih berada di Kuala Lumpur, Malaysia.
Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri telah menetapkan eks Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri Brigjen Pol Prasetijo Utomo sebagai tersangka
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menegaskan bahwa Joko Tjandra memang menaiki pesawat yang memang disewa polisi untuk kembali ke Jakarta dari Malaysia.
Tim penyidik Polri akan memeriksa Joko untuk mengetahui motif dan cara Joko bepergian di Indonesia dengan menggunakan surat jalan yang pembuatannya dibantu Brigjen Prasetijo Utomo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved