Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

KPK Eksekusi Penyuap Bupati Sidoarjo ke LP Surabaya

Dhika Kusuma Winata
11/8/2020 18:42
KPK Eksekusi Penyuap Bupati Sidoarjo ke LP Surabaya
Bupati nonaktif Sidoarjo Saiful Ilah yang jadi tersangka penerima suap proyek di daerahnya(Antara/Indrianto Eko Suwarso)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeksekusi penyuap Bupati Sidoarjo Saiful Ilah yaini Ibnu Ghopur ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas I Surabaya. Pengusaha atau kontraktor proyek dalam kasus suap kepada Bupati itu akan menjalani hukuman 1,5 tahun penjara.

"KPK melakukan eksekusi dengan cara memasukkan Ibnu Ghopur ke Lembaga Pemasyarakatan Klas I Surabaya di Porong untuk menjalani pidana penjara selama satu tahun dan enam bulan," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri, Selasa (11/8).

Eksekusi dilakukan berdasarkan perintah Pengadilan Negeri Surabaya Nomor: 15/PID.SUS/TPK/2020/PN.SBY tertanggal 29 Mei 2020.

Dalam putusannya, pengadilan menyatakan Ghofur terbukti memberikan suap kepada Saiful untuk mendapatkan proyek di lingkungan Pemkab Sidoarjo. Selain pidana badan, Ibnu Ghopur juga dijatuhi hukuman denda Rp1 miliar subsider tiga bulan kurungan.

Baca juga : KPK: Aturan Izin Jaksa Agung Munculkan Sinisme Publik

KPK menetapkan enam tersangka dalam kasus suap proyek di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM SDA) Sidoarjo itu. KPK juga mengamankan barang bukti uang diduga hasil rasuah senilai Rp1,8 miliar.

Dalam kasus itu, KPK sebelumnya menetapkan tersangka penerima suap yakni Bupati Sidoarjo Saifulah Ilah; Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo Sunarti Setyaningsih; Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo Judi Tetrahastoto; dan Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan Sanadjihitu Sangadji.

Adapun sebagai pemberi suap yakni pihak swasta Ibnu Ghopur dan Totok Sumedi. KPK menangkap Saiful pada awal Januari lalu. Dalam serangkaian operasi tangkap tangan, komisi menyita uang total Rp1,8 miliar.

Pemberian suap itu diduga berkaitan dengan sejumlah proyek di Kabupaten Sidoarjo. Antara lain pembangunan Wisma Atlet senilai Rp13,4 miliar, pembangunan Pasar Porong senilai Rp 17,5 miliar, proyek Jalan Candi-Prasung senilai Rp21,5 miliar, dan proyek peningkatan Afv Karang Pucang, Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, senilai Rp5,5 miliar. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya