Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) memastikan data pribadi pemilih tidak akan muncul dalam laman resmi publikasi di tingkat pusat dan daerah.
Komisoner KPU, Viryan Aziz, menjelaskan hal itu bertujuan agar data pribadi pemilih tidak disalahgunakan pihak yang ingin mengambil keuntungan.
"Kami melindungi data pemilih sejak Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Serta, Pilkada serentak 2020 yang akan digelar pada 9 Desember 2020," ujar Viryan, Kamis (23/7).
Lebih lanjut, dia menekankan jika terjadi kebocoran data pribadi pemilih, kemungkinan besar bukan dari laman resmi KPU pusat dan daerah. Pernyataan Viryan merespons kasus pembobolan rekening ATM yang terjadi di Sumatra Selatan.
Baca juga: Ada 9 Hal Baru dalam Pemungutan Suara Pilkada 2020, Apa Saja?
Sebelumnya, Polda Sumatra Selatan mengungkapkan modus pelaku pembobolan rekening menggunakan data yang tersedia dalam link KPU daerah. Dalam hal ini, untuk membuat KTP elektronik dan membuka rekening baru. Serta, menarik uang dari rekening dengan menggunakan data yang dipalsukan.
"Memang pejabat Polda menyebut link KPU. Apakah KPU yang dimaksud adalah KPU, atau yang lain. Ini bisa dikonfirmasi ke pejabat Polda. Link-nya mana dan dilakukan pengecekan," pungkas Viryan.
Pasalnya, lanjut dia, dalam laman www.lindungihakpilihmu.kpu.go.id yang dapat digunakan masyarakat untuk mengecek status pemilih, tidak mencantumkan data pribadi. Kecuali, yang bersangkutan memasukan nomor induk kependudukan (NIK) dan data lainnya.(OL-11)
Banyaknya data diri dari warga yang terhimpun dalam situs tersebut, potensial disalahgunakan oleh hacker judol untuk keperluan pragmatis yang dapat merugikan
Amankan privasi digitalmu! Tips ampuh menjaga data pribadi online dari peretas dan penipuan. Pelajari caranya sekarang!
Lindungi data pribadimu! Pelajari tips ampuh menjaga informasi sensitif dari kebocoran online & offline. Amankan privasi digitalmu sekarang!
Setiap hari, kita menggunakan aplikasi chat untuk berbagi informasi pribadi, foto, hingga percakapan penting. Tapi, apakah chat Anda benar-benar aman?
POLISI belum menerima laporan terkait dugaan jual beli data biometrik retina mata dengan imbalan uang yang dilakukan WorldID selaku pengelola mata uang kripto
Pemindaian retina semakin sering digunakan untuk verifikasi identitas digital, terutama dalam aplikasi yang menjanjikan insentif seperti uang tunai atau cryptocurrency
Okki mengingatkan nasabah untuk tetap berhati-hati dan tidak membuka link atau tautan attachment yang dikirim melalui email atau pesan WhatsApp dari alamat dan nomor yang tidak dikenal.
Eks karyawati bagian kasir (teller) BRI ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi sehingga menyebabkan kerugian negara sebesar Rp9,8 miliar.
Pelaku diketahui berstatus mahasiswa, usia 20 tahun asal Kabupaten Pinrang, Sulsel. IA membuat aplikasi tersebut lalu diperjualbelikan.
MASYARAKAT diminta lebih berhati-hati apabila menjawab pesan masuk whatsapp dari nomor yang tidak dikenal. Modus penipuan ini membuat nasabah BRI kehilangan dananya Rp40 juta.
Modus social engineering yang marak terjadi jadi trending topic nomor #1 di twitter, pada Rabu (15/6).
Studi yang digelar pada September 2021 bahwa hanya 1 dari 10 anggota masyarakat digital savvy yang memahami dan menyadari modus kejahatan siber rekayasa sosial (social engineering).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved