Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Perketat Kembali Pembatasan Sosial

Andhika Prasetyo
10/7/2020 03:23
Perketat Kembali Pembatasan Sosial
Tren Penambahan Kasus Harian Covid-19 Nasional(Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19/Tim Riset MI-NRC)

PENAMBAHAN kasus positif harian covid-19, kemarin, mencapai rekor tertinggi sejak diumumkan pertama kali awal Maret lalu. Pemerintah
daerah dengan kasus covid-19 tinggi diminta memperketat kembali status pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Perlu saya ingatkan, ini sudah lampu merah lagi. Hari ini (kemarin) secara nasional kasus positif ini tinggi sekali, 2.657,” ujar Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas di Kalimantan Tengah, kemarin. Presiden pun meminta seluruh pihak kembali bersiaga.

Presiden menegaskan bahwa sebaran covid-19 sangat bergantung pada penanganan pemerintah daerah masing-masing. Daerah-daerah yang memiliki pertumbuhan kasus positif tinggi harus benar-benar mengambil aksi serius untuk mengendalikan. Sebaliknya daerah dengan kasus positif rendah tidak berarti bisa bersantai-santai dan meremehkan keadaan.

“Kalau angka yang kecil tidak dikendalikan dengan baik, manajemen krisis tidak dilakukan dengan tegas, rakyat tidak diajak bekerja bersama-sama menyelesaikan, hati-hati angka yang kecil tadi bisa bertambah banyak. Jangan dianggap enteng,” cetus Presiden.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta pemerintah daerah memperketat kembali PSBB di zona-zona berkasus covid-19 tinggi.

“Pak Presiden mengatakan boleh ada pelonggaran, tetapi begitu ada kasus, langsung segera dikunci. Segera diketatkan kembali. Ini pentingnya kepemimpinan, manajemen krisis yang harus diterapkan para pemimpin di daerah,” ujar Doni.

Sebelumnya diumumkan bahwa kemarin (Kamis, 7/9) terjadi rekor pertumbuhan kasus positif tertinggi yakni mencapai 2.657 orang. Doni menjelaskan sebagian besar kasus itu berasal dari klaster penyebaran di salah satu pusat pendidikan TNI Angkatan Darat di Bandung, Jawa Barat.

Dua pekan

Ahli epidemiologi Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan dinamika perubahan zonasi yang terjadi dapat menjadi evaluasi bagi pemerintah daerah dalam upaya penanganan wabah di daerah masing-masing.

Dewi menambahkan Gugus Tugas Nasional memberikan tenggat dua pekan bagi pemerintah daerah untuk mengevaluasi kinerja jika terjadi perubahan zonasi wilayahnya ke arah yang lebih besar risiko terpapar covid-19. Jika itu terjadi, sektor tersebut (selain sektor esensial) harus ditutup.

Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi kemarin melaporkan, dengan penambahan kasus per Kamis (9/7) sebanyak 2.657 orang, maka secara kumulatif, jumlah pasien terkonfirmasi positif covid-19 telah mencapai 70.736 orang. Dari jumlah itu, 32.651 pasien dinyatakan sembuh dan 3.417 meninggal.

Anggota Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Tri Yunis Miko menjelaskan penambahan kasus positif kemarin karena bertambahnya pemeriksaan spesimen. Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menekankan agar disiplin mejalankan protokol kesehatan di masa pandemi harus menjadi kebiasaan baru di tengah masyarakat.

“Tidak peduli kita tinggal di zona hijau, kuning, atau bahkan hitam, kita harus menjalankan protokol penanggulangan covid-19 dengan disiplin. Jadikan cuci tangan, menge nakan masker, dan menjaga jarak kebiasaan baru,” kata Lestari, kemarin. (Fer/Ins/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya