Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Hoaks Lawas Megawati soal Razia Buku PKI kembali Beredar

M Rodhi Aulia
27/6/2020 18:07
Hoaks Lawas Megawati soal Razia Buku PKI kembali Beredar
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri(MI/Adam Dwi)

AKUN Facebook Kingson mengunggah tangkapan layar artikel berisi narasi Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Jokowi memecat Anggota TNI yang merazia buku berbau PKI.

Baca juga: Ruslan Buton Dipecat karena Tolak TKA Tiongkok? Mafindo: Salah

Akun itu juga membuat komentar terkait narasi dalam bagian komentar tangkapan layar tersebut.

"KENAPA TAKUT KETAUAN YA NEK...?," tulis akun Kingson, Rabu (3/6).

Adapun dalam akun Kingson tersebut, tertulis tangkapan layar yang diunggah itu dari akun operain.blogspot.com berjudul "Megawati Meminta Jokowi Pecat Anggota TNI yang Razia Buku Berbau PKI, Jika Tidak..."

Baca juga: Istana Diterpa Hoaks Lama soal PKI, KSP: Ada Kelompok Cari Pasar

Hingga Sabtu (27/6), unggahan itu telah mendapat 112 komentar, 158 emoticon, dan 2.400 kali dibagikan.

Berdasarkan penelusuran, situs operain.blogspot.com , kini sudah dihapus.

Merujuk pada situs cek fakta Turnbackhoax.id, narasi ini sempat beredar pada Januari 2019. Klaim ini dipastikan hoaks alias kabar bohong.

"Artikel yang dimuat di situs blogspot tersebut ternyata bukanlah berita yang sebenarnya. Yang ditulis di situs tersebut adalah hasil copy paste, dan disertai pengubahan nama, dari yang seharusnya adalah Dosen Ilmu Politik Fisip Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi, menjadi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri," tulis turnbackhoax.id dalam laporannya pada Senin 21 Januari 2019.

Baca juga: Eks Menteri Susi Pudjiastuti Jualan Kaos, Netizen: Duitmu Akeh Bu

Dijelaskan bahwa isi artikel dengan narasi tersebut merupakan salinan dari artikel Viva.co.id yang dimuat pada Minggu 15 Mei 2016. Artikel itu berjudul "Jokowi Didesak Pecat Anggota TNI yang Razia Buku Berbau PKI".

Kala itu, Dosen Unair Airlangga Pribadi menyesalkan maraknya razia buku berbau kiri. Airlangga menilai oknum TNI saat itu, miskin imajinasi dalam mencari solusi terkait bahaya laten komunis dan sebagainya.

Baca juga: Antibiotika Bisa Obati Covid-19, Hoaks yang Mendunia

Berikut artikel selengkapnya yang dimuat dalam Viva.co.id

Jokowi Didesak Pecat Anggota TNI yang Razia Buku Berbau PKI

VIVA.co.id - Maraknya aksi sweeping atau razia buku-buku berbau kiri, dan bersimbol PKI, membuat sejumlah akademisi merasa miris. Salah satunya adalah dosen Ilmu Politik Fisip Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi.

Menurut Airlangga, maraknya razia buku berbau PKI hanya merupakan cara bagi sejumlah elite TNI untuk mencari panggung. Sebab, menurutnya, ada beberapa orang yang ingin kembali tampil di panggung politik.

"Mereka ini sudah lama menantikan momentum seperti ini, karena sebelum-sebelumnya tidak ada kesempatan untuk tampil," kata Airlangga kepada VIVA.co.id di Surabaya, Minggu, 15 Mei 2016.

Oleh karena itu, Airlangga melanjutkan, pola-pola lama untuk menarik minat masyarakat pun dibangkitkan kembali. Di antaranya melalui jargon bahaya laten komunis, ancaman terhadap NKRI, serta gerakan radikal fundamentalisme.

"Jelas yang seperti itu tidak bisa dijadikan dalih untuk melakukan sweeping buku-buku berbau kiri, karena hal itu menunjukkan jika aparat negara miskin imajinasi dalam mencari solusi," ungkap Airlangga.

Namun sayangnya, kandidat PhD Asia Research Center Murdoch University Australia itu menilai Presiden Joko Widodo cenderung mengambil sikap tidak tegas dalam persoalan tersebut. Karena, hanya meminta aparat TNI agar tidak melakukan tindakan represif.

"Padahal, Jokowi seharusnya mengambil sikap yang lebih tegas. Misalnya dengan memecat setiap anggota TNI yang nekat melakukan sweeping buku-buku tersebut," tegas Airlangga.

Apabila hal itu tidak segera dilakukan, maka Jokowi terancam kehilangan kepercayaan dari para pemilihnya.

"Karena mereka yang memilih Jokowi sebelumnya yakin jika Jokowi akan memberikan kebebasan demokrasi, dan HAM, serta menindak tegas berbagai tindakan fasis dari aparat militer seperti ini," tutur Airlangga.

Sehingga, klaim bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Jokowi memecat anggota TNI yang merazia buku berbau PKI, adalah salah. Faktanya, klaim ini kabar bohong lama yang kembali muncul di tengah masyarakat.

Baca juga: Hoaks Kaesang Pakai Kaos Berlogo Palu Arit, Ini Penelusurannya

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya