Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Kumpulan Berita DPR RI
CUITAN pegiat sosial media Denny Siregar soal pidato cucu SBY Almira Tunggadewi Yudhoyono berbuntut panjang.
Setelah ibunda Almira, Anisa Pohan bereaksi keras, ini sejumlah petinggi Partai Demokrat berbondong-bondong mengecam Denny yang dikenal sebagai pendukung Presiden Joko Widodo itu.
Mereka yang mengecam ialah, mantan Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Andi Arief, Jansen Sitindaon, Inggrid Kansil hingga Rachland Nashidik.
Andi Arief misalnya meminta agar Denny dicari untuk mengetahui motif dia membawa-bawa pidato Almira dalam unggahannya.
"Saya berharap Ketum Demokrat @AgusYudhoyono punya keluasan hati memaafkan @dennysiregar7 yang telah melakukan kekerasan verbal virtual terhafap buah hatinya Aira. Bagi tentara, hidupnya dipertaruhkan buat negara dan buah hatinya. Tapi si Densi harus dicari, untuk tahu motifnya," cuit Andi melalui akun twitternya @AndiArief__
Cibiran terhadap Denny juga datang dari politisi demokrat lain Ferdinand Hutahaean. Kata Ferdinan, aksi Denny tergolong brutal karena menempatkan anak kecil sebagai bahan bullyan.
"Denny Siregar terlalu barbar dan tega menjadikan anak-anak sebagai objek perundungan politik. Saya mendesak DS meminta maaf kepada Almira dan menghapus tweetnya. Bijaklah, jangan brutal karena politik. Apapun alasannya Denny tidak patut mem-bully anak-anak," kata Ferdinand.
Kecaman serupa juga muncul dari jempol Hinca di akun Twitter pribadinya.
"Bersyukurlah, para orangtua yg masih mendidik anaknya dengan menulis apalagi sanggup mengajar berpikir kritis. Bersedihlah, bagi mereka yg sudah mendidik anaknya, namun berujung menjadi BuzzeRP," cuit Hinca.
Sementara, Inggrid Kansil mengatakan aksi yang dilakukan Denny tak pantas dan bisa masuk kategori cyber bullying terhadap anak.
"Cyberbullying saat ini sungguh keji. Seorang anak yang sedang belajar menyampaikan pendapatnya dalam tugas sekolah dianggap memiliki kepentingan politik. Mirisnya lagi adalah ketika orang dewasa yang seharusnya menjadi panutan malah membatasi ruang kebebasan berpendapat #lawanpbullyibudananak @KPAI_official," cuitnya melalui akun twitter @ingrid_kansil. (OL-8).
Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membantah tudingan yang menyebutkan partai sebagai dalang dari ramainya isu ijazah palsu Jokowi
ANGGOTA Komisi VI DPR Fraksi Partai Demokrat Herman Khaeron menilai usulan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diisi oleh kantor-kantor Kementerian BUMN patut dipertimbangkan
Demokrat tidak dalam menolak putusan MK dan telah menyiapkan sejumlah opsi untuk kemudian dibawa ke pertemuan antar partai politik.
AKSI protes besar-besaran terkait penggerebekan imigrasi di Los Angeles menjadi ujian serius bagi kepemimpinan Gubernur California Gavin Newsom.
GUBERNUR California Gavin Newsom menuntut Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth membatalkan pengerahan Garda Nasional di Los Angeles.
Kegiatan pembinaan dari Demokrat mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk UMKM, yang terlihat dari tingginya peminat program tersebut.
PRESIDEN ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi membagikan momen bersama Presiden Prabowo Subianto, Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh
Istana telah siap menyelenggarakan Upacara HUT ke-80 RI. Peringatan hari kemerdekaan itu diharapkan menjadi momentum mengenang jasa pahlawan.
Undangan peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI untuk para mantan Presiden RI sedang dalam proses finalisasi,
PRESIDEN ke-7 RI, Joko Widodo tidak bersedia menjawab siapa tokoh atau orang besar di balik persoalan ijazah miliknya yang terus berproses dan menjadi polemik di tengah masyarakat.
Kenapa Jokowi melakukan itu? Kenapa dia malah membuka front pertempuran politik dan menambah musuh baru? Panikkah dia?
SBY mengungkapkan, lukisan tersebut menggambarkan dua sisi kehidupan dunia saat ini yakni kekerasan akibat perang dan pentingnya berdamai dengan alam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved