Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sri Sultan Minta Kepastian Soal Kepulangan Pemudik

Agus Utantoro
31/3/2020 22:15
Sri Sultan Minta Kepastian Soal Kepulangan Pemudik
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X(istimewa)

GUBERNUR Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, perlu segera ada keputusan mengenai para perantau yang ada di kawasan zona merah virus korona, boleh  mudik atau tidak.

Hal ini, kata Sri Sultan di Yogyakarta, Selasa, keputusan itu diharapkan bisa diterbitkan paling lambat Senin depan.  "Apakah itu lewat Inpres atau Perppu, yang lebih penting adalah adanya landasan hukum," kata Sri Sultan.

Dalam komunikasi dengan para Gubernur se Jawa dan Menteri Koordinator PMK, lanjut Sri Sultan, banyak yang kemudian mengarah bagaimana jika para perantau di DKI itu tidak boleh pulang. "Kalau di-close akan ada warga  yang mungkin kena PHK atau perlu dibantu," katanya.

Sri Sultan mengungkapkan, jika perantau dilarang mudik, setidaknya DKI Jakarta akan menanggung beban terhadap 3,7 juta orang. "Lalu bagaimana ini," katanya.

Mereka yang terkena larangan tidak boleh mudik ini, jelas Sri Sultan harus mendapat bantuan  setidaknya seperti dahulu yang disebut jadup atau jaminan hidup. Jika diberi jadup, imbuh Sri Sultan juga harus dijelaskan besarannya.
Jika jadup yang diberikan itu kecil, katanya, bisa jadi mereka akan memilih untuk mencari jalan pulang ke kampung halamannya.

Sri Sultan menjelaskan,  jika kemudian DKI Jakarta dan sekitarnya ditutup, artinya tidak boleh ada yang keluar maka pemerintah pusat diharapkan memberikan batas-batas mana saja yang ditutup.

Selain itu, diharapkan pula adanya pengendalian mobil pribadi. Sebab, lanjutnya, bisa jadi meski angkutan umum tidak ada namun para perantau itu mencuri-curi kesempatan dengan kendaraan pribadi, apalagi kalau mereka ini kemudian tidak memiliki penghasilan.

Dikatakan, dari zona merah DKI Jakarta, perlu pula diatur jalur mana saja yang boleh dilalui ketika mereka akan ke timur baik ke Jawa Tengah atau Jawa Timur atau DIY. Jika rute tidak diarahkan, bisa jadi mereka yang berasal dari zona merah itu berhenti di mana-mana dan mengambil rute yang tidak sesuai. "Kalau ini terjadi bisa jadi yang semula zona hijau menjadi merah semua," katanya.

Akibatnya, kata Sri Sultan, keinginan untuk memutus jalur penyebaran virus korona tidak bisa dilakukan. Padahal, katanya, yang penting adalah meotong jalur persebaran.

Karena itu, tambahnya, masih perlu ada pertemuan lagi untuk membahas masalah pemudik ini sehingga akan ada keputusan yang tepat. (OL-13)
 

Baca Juga: Ibarat Mendaki Gunung, Taklukkan Covid-19 Butuh Persiapan
Baca Juga: Polri Tegaskan Dukung Pemerintah Tangani Covid-19



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya