Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Polri dan Bea Cukai Cegah Ekspor Masker

Tri/Rif/Ins/Wan/MG/HP/TS/RF/DW/LN/X-11
06/3/2020 08:25
Polri dan Bea Cukai Cegah Ekspor Masker
Larangan Perdagangan di Saat Barang Langka(UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan/NRC/L-1/Grafis:Seno)

POLRI telah menggandeng Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan untuk mencegah ekspor masker di tengah kelangkaan barang itu akibat wabah korona. Tujuannya agar penyediaan masker diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri sampai situasi normal lagi.

"Memang ada upaya menjual masker dan hand sanitizer ke luar negeri. Saya minta rekan-rekan di Bea Cukai untuk membatasi dan menahan barang-baarang yang akan diekspor," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, kemarin.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Iwan Kurniawan mengatakan akan terus menindak tegas spekulan yang menjual masker di atas harga normal.

Sejauh ini Polri telah mengungkap 12 kasus penimbunan masker dan hand sanitizer serta 5 kasus penyebaran hoaks virus korona di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.

Polri kemarin juga melakukan inspeksi mendadak ke distributor masker di Glodok, Jakarta Barat. Ditemukan bahwa masker dijual distributor dengan harga rata-rata Rp100 ribu per boks, padahal harga normalnya Rp15 ribu per boks. "Dari Rp100 ribu itu enggak boleh naik lagi harganya, ya," tegas Komjen Listyo.

Di lain pihak, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel mengecam pelaku usaha, distributor, ataupun pedagang yang menimbun alat medis pelindung diri dan sembako.

"Pemerintah harus menindak pelaku sebelum kepanikan masyarakat meningkat. Kondisi kedaruratan ini, jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan menimbulkan potensi kerugian ekonomi, sosial, dan politik," tandasnya.

Stok 1 juta

Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin, menyatakan pihaknya bekerja sama dengan himpunan pedagang farmasi Pasar Pramuka dalam menyediakan 1 juta lembar masker untuk dijual ke masyarakat.

"Kami akan tambah terus jumlahnya sampai harga stabil dan terjangkau," jelas Arief dalam konferensi pers, kemarin.

PD Pasar Jaya menyepakati bahwa satu boks masker dijual Rp125 ribu dengan harga per lembar masker Rp2.500 dan dibatasi satu boks per orang.

Arief menyebut penjualan masker juga disebar ke gerai-gerai di Pasar Jaya. "Distribusi dikontrol berdasarkan kuota tiap hari sehingga harga tidak bisa dimainkan para spekulan," ungkapnya. (Tri/Rif/Ins/Wan/MG/HP/TS/RF/DW/LN/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya