Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tingkatkan Koordinasi Penanganan Korona

Ferdian Ananda Majni
02/2/2020 07:10
Tingkatkan Koordinasi Penanganan Korona
Ketua DPR, Puan Maharani.(MI/RAMDANI)

DALAM menyikapi serang­an virus korona yang sudah menewaskan lebih dari 250 orang di Tiongkok, pemerintah diminta meningkatkan koordinasi, sosialisasi, dan komunikasi sehingga upaya pencegahan bisa lebih optimal. Semua pihak pun diharapkan punya kepedulian agar virus itu tak mewabah di Tanah Air.

Sejumlah kalangan menilai langkah pemerintah dalam upaya menangkal virus korona sudah bagus, tetapi masalah koordinasi perlu ditingkatkan. Masalah itu pula yang menyebabkan penolak­an warga Natuna atas langkah pemerintah menjadikan daerah mereka sebagai tempat karantina WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok.

Ketua DPR Puan Maharani mengatakan pemerintah harus lebih maksimal lagi menyosialisasikan kepada masyarakat di Natuna tentang WNI yang akan diisolasi di wilayah itu sepulangnya dari Tiongkok. Dia tidak ingin masyarakat resah akibat isu-isu tidak benar terkait dengan virus korona. ’’Hal itu tidak menimbulkan gejolak sosial yang ada di wilayah tersebut,’’ kata Puan di Kampus UI Depok, Jawa Barat, kemarin.

Puan meminta seluruh rakyat Indonesia menjaga solidaritas dalam mengantisipasi virus korona. 

Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti menegaskan pemerintah pusat tidak berkoordinasi dalam memutuskan Natuna sebagai tempat karantina bagi WNI yang dievakuasi dari Wuhan. ‘’Ini kebijakan dadakan, yang tidak pernah disampaikan kepada kami sebelumnya,’’ cetusnya.

Dalam diskusi bertajuk Bagaimana Kita Menghadapi Virus Korona di Jakarta, kemarin, pengamat ekonomi dan politik Tiongkok Mohammad Cholid mengatakan pemerintah Indonesia sebenarnya sudah bekerja sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan cemas. Namun, kurangnya koordinasi dan komunikasi membuat publik masih dihantui kecemasan. 

‘’Cara menghilangkan kecemasan publik terhadap simpang siur evakuasi dan penanganan WNI yang akan dikarantina ialah membangun komunikasi publik yang lebih baik,’’ tutur Cholid.

Pada kesempatan yang sama, Sekjen Palang Merah Indonesia, Sudirman Said, menyatakan, bila ada indikasi wabah virus korona di Indonesia, pihaknya akan bersi­nergi dengan seluruh instrumen agar sebarannya bisa dikendalikan. “PMI akan membantu pemerintah untuk memperluas kampanye dan edukasi publik atas risiko penyebaran.’’

Sumber: gisanddata.maps.arcgis.com/AFP/TIM Riset MI/NRC

 

Tetap di Natuna

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan WNI yang dipulangkan dari Wuhan dan sekitarnya akan tetap dikarantina di Natuna. Menurutnya, karantina dilakukan di pangkal­an militer yang memenuhi syarat protokol kesehatan dan berjarak aman dengan penduduk sekitar.

MI/MOHAMAD IRFAN

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
 

“Pangkalan militer Natuna memiliki fasilitas rumah sakit yang dikelola oleh tiga angkatan. Jadi, ada dokter dari angkatan darat, angkatan laut, dan udara. Kami juga mempunyai runway yang berdekatan dengan wilayah yang nanti akan digunakan untuk isolasi sehingga saudara-saudara kita langsung turun dari pesawat masuk ke tempat penampungan,” ujar Marsekal Hadi.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menyatakan pemerintah telah melakukan komunikasi publik terkait dengan ancaman virus korona. ‘’Seluruh unsur pemerintah telah bekerja sama untuk upaya preventif dalam menyebarluaskan informasi agar publik waspada.’’ (Ind/Rif/Ant/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya