Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Infrastruktur tak Bisa Dimakan, Presiden: Siapa yang Suruh Makan

Antara
07/12/2019 20:16
Infrastruktur tak Bisa Dimakan, Presiden: Siapa yang Suruh Makan
Foto udara pengerjaan Jalur Trans Papua di Wamena, Papua.(Antara)

PRESIDEN Joko Widodo menyatakan membangun Indonesia yang luas dan besar membutuhkan ketahanan semangat, keberanian, kepercayaan diri dan optimisme yang kuat.

"Negara ini negara besar tidak mungkin kita membangun dengan semangat yang setengah-setengah, enggak mungkin," kata Presiden Jokowi saat membuka Kongres II Relawan Projo di Jakarta International Expo Kemayoran, Sabtu (7/12).

Presiden Jokowi mengatakan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan Indonesia saat ini dan ke depan juga masih banyak sekali. "Perjalanan kita juga masih panjang dalam memperbaiki, membenahi seluruh aspek yang ada di negara ini," katanya.

Presiden menyebutkan, selama lima tahun sebelumnya (2014-2019), pemerintah fokus atau konsentrasi di pembangunan infrastruktur. Itupun belum selesai dan akan dilanjutkan lagi lima tahun ke depan.

Ia memberikan contoh yang paling ekstrem dalam urusan pembangunan infrastruktur di Papua. "Lima tahun yang lalu saat saya di Wamena mau ke Nduga, rakyat kita butuh empat hari empat malam berjalan di tengah hutan, kadang seminggu. Coba bayangkan kalau ada yang sakit dibawa ke Wamena butuh emlat hari empat malam," katanya.

Presiden menyebutkan Indonesia negara yang sangat besar sehingga tidak mungkin hanya mengurus Pulau Jawa. "Ada 17.000 pulau yang membutuhkan perhatian, kalau enggak kita lihat, kita bisa lupa bahwa ada kabupaten yang namanya Kabupaten Nduga," katanya.

Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersantap siang bersama para pemenang Festival Gapura Cinta Negeri asal Kabupaten Nduga dan Kepulauan Yapen Papua di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/9/2019). (Antara)

Ia menceritakan dirinya ke sana empat tahun yang lalu. Ia sudah dua kali ke Nduga dan yakin banyak orang Papua sendiri yang belum pernah ke Nduga karena medannya yang sangat sulit. "Saya ke sana saya tanya ke bupati penduduknya 123 ribu jiwa, kok banyak sekali padahal waktu saya turun dari heli saya enggak lihat satu orangpun, itu di kota kabupaten, enggak ada orang," katanya.

Iapun menyampaikan ke bupati bahwa ingin bertemu dengan penduduk Kabupaten Nduga. "Bisa Pak, Bapak pergi ke jalan dari sini ke distrik yang paling dekat, delapan jam Pak," kata Jokowi menirukan jawaban bupati.

Presiden Jokowi pun diajak jalan delapan jam melalui tengah hutan. Ia pun diajak ke pasar yang paling hanya ada 60 orang. "Inilah negara kita, jangan membayangkan Indonesia ini kayak Jakarta semua, jangan membayangkan Indonesia hanya Pulau Jawa. Mereka juga membutuhkan pembangunan infrastruktur, logistik, seperti yang kita nikmati di Pulau Jawa," katanya.

Berdasar kondisi itu, iapun memerintahkan pembangunan jalan tembus Wamena-Nduga. Saat ini sudah rampung sehingga dari Nduga ke Wamena hanya perlu 4 jam.  

"Itulah pentingnya infrastruktur, jangan sampai ada yang bilang infrastruktur enggak bisa dimakan. Siapa yang suruh makan infrastruktur," kata Jokowi. (X-15)

Baca juga: Jokowi Percepat Kesejahteraan Papua

Baca juga: Lima Prioritas Menuju Indonesia Maju

Baca juga: Efek Pembangunan Infrastruktur Ciptakan Ekonomi Baru



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik