Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PRESIDEN Joko Widodo memastikan masih ada wajah-wajah lama dalam kabinetnya di periode kedua nanti. Presiden masih belum mau mengungkap siapa menteri yang dipertahankan nanti.
Pada Selasa (15/10) siang lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat terlihat menghadap Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta. Namun belum diketahui apakah pertemuan tersebut membahas soal posisi Sri Mulyani di kabinet kedua Jokowi.
Sejumlah pihak menilai Sri akan kembali masuk jajaran menteri periode kedua kabinet Presiden Jokowi, Prestasi Sri Mulyani dalam mengelola keuangan negara dengan baik di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, dianggap layak dipertahankan.
Bahkan, Sri dianggap pantas menempati posisi Menteri Koordinator Perekonomian.
Baca juga: Jokowi Pastikan Susunan Kabinet Sudah Rampung
"Kualitas Sri Mulyani sudah ditunjukkan ketika beliau menjadi Menkeu dengan kemampuan menjaga defisit APBN di bawah dua persen PDB. Oleh sebab itu, dirinya harus dipertahankan, bahkan sangat pantas jadi Menko Perekonomian," kata Direktur Suropati Syndicate, M Shujari di Jakarta, dalam keterangan resmi, Kamis (17/10).
Meski tidak termasuk jajaran menteri perdana di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla, karena Sri Mulyani menjadi menteri keuangan menggantikan Bambang Brodjonegoro pada 27 Juli 2016, sepak terjangnya dalam mengelola keuangan negara diakui internasional.
Pada 2018 lalu, Sri Mulyani juga mendapatkan penghargaan sebagai Menteri Keuangan terbaik di dunia. Maka dari itu, kemampuan Sri Mulyani dalam mengatur ekonomi negara tak perlu diragukan lagi.
"Hal itu menjadi bukti pengelolaan ekonomi Indonesia dalam jalur yang tepat dan efektif. Artinya, dari sisi visi, Sri Mulyani punya kapasitas untuk mengelola ekonomi makro fiskal dengan baik dan efektif. Dengan menjadi Menko Perekonomian, dirinya akan menjadi komandan yang sangat berpengalaman dan tahu kondisi ekonomi Indonesia," ujarnya.
Hal lain yang ada pada diri Sri Mulyani jika dipercaya sebagai Menko Perekonomian tidak lain pada kemampuan manajerial dan juga visi ke depan dalam mengamati pasar serta dunia usaha.
Banyak kalangan pelaku pasar berharap kabinet baru pemerintahan Joko Widodo di periode kedua bisa lebih baik, terutama menjaga iklim dunia usaha yang lebih kondusif.
"Sosok Sri Mulyani yang punya track record bagus dan integritas tinggi cocok sebagai koordinator kementerian-kementerian strategis di bidang ekonomi yang penting dalam mendukung dunia usaha. Terutama bagaimana menjaga agar regulasi-regulasi di dunia usaha tidak saling tumpang tindih dan menjadi hambatan," ujar Shujari. (OL-2)
PEMERINTAH bakal memayungi Koperasi Desa Merah Putih yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Kopdes Merah Putih itu dapat menikmati fasilitas kredit
Pemerintah mengajukan penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp85,6 triliun untuk mendanai defisit APBN 2025 yang diproyeksikan melebar menjadi 2,78% dari PDB.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Ketidakpastian dunia saat ini disebut bakal bersifat permanen dan mengubah tatanan global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal pembentukan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara oleh Kapolri.
Mantan Menteri ESDM Arifin Tasrif diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk penyelidikan terkait pengelolaan mineral atau pertambangan di wilayah Indonesia bagian timur.
KOORDINATOR Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengancam akan menggugat praperadilan KPK jika tidak memanggil Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyoroti peran mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mendorong proyek pengembangan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Menurut dokter spesialis kulit I Gusti Nyoman Darmaputra, kondisi yang dialami Presiden tergolong ringan hingga sedang dan masih dalam batas aman.
Kondisi kesehatan kulit Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dipastikan masih dalam batas aman dan telah ditangani secara medis oleh tim dokter kepresidenan.
Dokter spesialis kulit, I Gusti Nyoman Darmaputra, menyebut kondisi kulit yang dialami Presiden Joko Widodo bukan tergolong berat dan diperkirakan akan segera pulih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved