Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
KEPOLISIAN menduga ada keterlibatan teroris dalam demonstrasi mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kamis (26/9).
Untuk itu, aparat korps baju cokelat akan melakukan investigasi dengan melibatkan pihak lain.
Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengingatkan masyarakat untuk tetap mengedepankan asas praduga tidak bersalah terkait dengan insiden tersebut.
“Kita tidak tahu apakah ada yang bermain. Apakah ada pihak ketiga yang ingin menciptakan martir untuk memicu kerusuhan lebih besar. Apabila nanti pelakunya itu aparat yang terbukti secara scientific, kami proses hukum. Tetapi, ingat kita juga harus kedepankan asas praduga tidak bersalah,” kata Iqbal saat jumpa pers di Mabes Polri, Jumat (27/9).
Unjuk rasa ribuan mahasiswa dan pelajar dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Kendari, Kamis (26/9), menyebabkan dua orang meninggal dunia. Mereka ialah Randi, 21, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo (UHO) meninggal dunia akibat luka tembak di dada kanan sekitar pukul 15.30 Wita. Lalu, Yusuf Kardawi, 19, meninggal setelah menjalani operasi akibat luka serius di bagian kepala di RSUD Bahteramas, Jumat (27/9) sekitar pukul 04.00 Wita.
Kini, tim gabungan yang dibentuk Kapolri tengah melakukan investigasi insiden kematian dua mahasiswa dengan melibatkan Ombudsman, Komnas HAM, dan akademisi.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menambahkan, pihaknya mendalami dugaan keterlibatan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dalam demonstrasi yang menewaskan dua mahasiswa UHO di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara tersebut.
“Jadi, sebelum dia (JAD) dari Papua Barat masuk ke Jawa atau Poso mampir terlebih dulu ke Sultra. Setelah itu, baru masuk Poso dan kembali ke Jawa. Itu masih didalami, tetapi harus melalui proses pembuktian. Kelompok ini kerap memanfaatkan keramaian dengan melakukan upaya provokatif untuk menimbulkan kericuhan. Kami mengedepankan asas praduga tidak bersalah. Polri dalam hal menetapkan status hukum seseorang, semuanya harus clear,” ujar Dedi.
Uji balistik
Komisioner Kompolnas, Poengky, berharap masyarakat bersabar dan tidak gegabah menuding polisi di balik tragedi tersebut.
“Kapolri sudah langsung membentuk tim untuk mengungkapnya. Sudah ada autopsi dan akan dilakukan uji balistik. Kita tunggu hasilnya,” ujarnya.
Sementara itu, kondisi Maulida Yulia Putri, 23, membaik setelah tim dokter RS Bhayangkara Polda Sultra mengangkat proyektil yang bersarang di betis kanannya, kemarin.
Putri terkena tembakan bersamaan dengan unjuk rasa mahasiswa yang berlangsung ricuh di DPRD Sultra dan berjarak sekitar 3 kilometer dari kediamannya.
“Alhamdulillah kondisi saya sudah lebih baik,” kata Putri kepada sejumlah jurnalis di Kendari, kemarin.
Putri menjelaskan saat terkena peluru nyasar awalnya dia belum mengetahui. Namun, ketika berjalan dan melihat betisnya berdarah, dia pun memanggil suaminya untuk memeriksa.
Sontak Putri dan suaminya kaget ketika melihat di betis kanannya yang berdarah itu terdapat sesuatu yang janggal.
“Kaget juga setelah dioperasi ternyata proyektil. Awalnya, saya pikir seperti kesemutan saja, hanya berdarah,” imbuhnya. (Fer/Cah/TB/MT/X-3)A
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Pementasan ini merupakan bagian dari ujian akhir mata kuliah Introduction to Performing Arts Communication dan sepenuhnya diproduksi oleh mahasiswa.
Tim mahasiswa Sampoerna University mempresentasikan Green Asphalt, sebuah inovasi dari Plastic Waste for Sustainable Pavement Centre (PWSPC) Sampoerna University.
Side hustle adalah bisnis sampingan yang tidak hanya menghasilkan pendapatan tambahan, tetapi juga membuka peluang karier dan kewirausahaan yang berkelanjutan.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terus menunjukkan komitmen dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dari kalangan muda, khususnya mahasiswa.
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
Memasuki tahun kedua, program ini memberikan kesempatan bagi para penerima untuk belajar langsung di University of Science and Technology Beijing (USTB).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved