Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polri: Peluru yang Tembus Tubuh Randy Kemungkinan dari Pantulan

Ferdian Ananda Majni
27/9/2019 20:33
Polri: Peluru yang Tembus Tubuh Randy Kemungkinan dari Pantulan
Aksi simpatik untuk Randy(Antara Foto/IDHAD ZAKARIA)

KEPALA Divisi Humas Polri Irjen Polisi Muhammad Iqbal mengatakan hasil autopsi yang dilakukan terhadap salah seorang mahasiswa Universitas Halu Oleo bernama Randy (21) tidak ditemukan proyektil peluru tajam.

"Autopsi sudah selesai dilakukan kepada Randi dan tidak ditemukan ada proyektil," kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (27/9)

Iqbal menjelaskan, kemungkinan peluru yang menembus tubuh Randi itu berasal dari peluru yang memantul. Oleh karena itu, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kematian mahasiswa tersebut.

"Sedang berproses ,saya ngak bisa hitung berapa saksi, dua tim tersebut juga memback up lebih lengkap," sebutnya.

Sebelumnya Iqbal menyebut pihaknya akan membentuk tim investigasi gabungan guna menyelidiki kematian mahasiswa Universitas Halu Oleo dalam aksi demonstrasi di DPRD Sultra, Kamis (27/9) kemarin.

"Tim investigasi gabungan akan bekerja, polri tentunya, pihak universitas dan pihak terkait masuk tim investigasi gabungan. Untuk membuka apa penyebab meninggalnya dua mahasiswa. Kita akan buka setransparan mungkin," kata Iqbal di Mabe Polri Jakarta Selatan, Jumat (27/9).

Baca juga: Duka Cita Jokowi untuk 2 Mahasiswa UHO yang Meninggal Usai Demo

Iqbal menambahkan, tim bentukan polri akan bekerja bila hasil autopsi membuktikan kematian Randi akibat peluru tajam.

"Apabila nanti disimpulkan akibat meninggalnya adalah tembakan, bapak Kapolri sudah membentuk tim investigasi gabungan untuk mencari tahu siapa pelakunya," sebutnya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah meminta Karo Provost Divisi Propam Polri Brigjen Hendro Pandowo dan Inspektur Wilayah Itwasum Polri Brigjen Denni Gabriel, sebut Iqbal untuk memeriksa adanya pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) oleh personel Polda Sultra atau Polres Kendari dalam penanganan aksi demo mahasiswa.

"Saat ini bapak Kapolri sudah mengirimkan dua tim. Satu tim propam dan satu dari inspektorat pengawasan umum," jelasnya.

Oleh karena itu, Iqbal berharap masyarakat menunggu dan percaya terhadap proses penyelidikan penyebab kematian korban dan pelaku penembakan kepada tim investigasi bentukan Kapolri tersebut.

"Penyelidikan dilakukan secara ilmiah. Dua orang ini bekerja untuk memastikan apakah ada kesalahan SOP dan lain-lain. Percayakan kepada kami, kepada tim investigasi gabungan untuk melakukan penyelidikan secara scientific," pungkas Iqbal. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya