Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jokowi Percepat Kesejahteraan Papua

Akmal Fauzi
11/9/2019 07:10
Jokowi Percepat Kesejahteraan Papua
Presiden Joko Widodo menyalami tokoh masyarakat Papua dan Papua Barat saat pertemuan di Istana Negara, Jakarta, kemarin.(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

TANPA canggung, satu per satu dari 61 tokoh masyarakat Papua dan Papua Barat menyambut uluran tangan Presiden Joko Widodo dalam pertemuan mereka di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Persamuhan dalam suasana penuh keakraban itu merupakan tindak lanjut dari pernyataan Jokowi pada akhir Agustus. Ketika itu, Kepala Negara mengungkapkan akan mengundang tokoh Papua dan Pa-pua Barat untuk membicarakan percepatan kesejahteraan masyarakat Papua dan Papua Barat.

Jokowi menyimak saksama semua pernyataan yang disampaikan perwakilan rombongan, Abisai Rollo, yang juga Ketua DPRD Kota Jayapura.

"Bapak Jokowi sobat kami di Papua. Ke depan semoga stigma negatif tidak lagi didatangkan kepada kami. Papua elemen penting keberagaman. Mereka jangan dihukum, tetapi dibina untuk masa depan Indonesia," kata Abisai.

Abisai kemudian menyampaikan sejumlah permintaan, dari pemekaran wilayah, pembentukan badan nasional urusan Papua, penempatan pejabat eselon I dan II asal Papua-Papua Barat di kementerian/lembaga, pembangunan asrama Nusantara di seluruh Indonesia, percepatan Palapa Ring, hingga revisi UU Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (lihat grafik).

"Terakhir, kami minta Bapak Jokowi membangun istana presiden di Papua, di ibu kota Papua, di Kota Jayapura," lanjut Abisai.

Dalam menanggapi permintaan itu, untuk sebagian poin, Jokowi berjanji mengkajinya. Namun, ada yang langsung disetujui, seperti pembangunan asrama Nusantara di seluruh daerah, penempatan putra-putri Papua di kementerian/lembaga, dan pembangunan istana presiden di Papua.

"Asrama Papua saya setuju. Palapa Ring akhir tahun ini selesai. Untuk istana, yang perlu diperhatikan ketersediaan lahan," ujar Presiden.

Namun, Abisai meyakinkan Jokowi bahwa warga Papua siap menyumbang lahan 10 hektare untuk pembangunan istana presiden.

"Kami sumbangkan, Pak, 10 hektare lahan," seru Abisai yang disambut tepuk tangan tokoh Papua dan Papua Barat lainnya.

Jokowi balik bertanya ihwal lahan 10 hektare tersebut. "Gratis? Benar gratis? Benar sudah ada (lahannya)?" tanya Jokowi.

Sejumlah tokoh Papua mengatakan lahan tersebut milik Abisai Rollo yang memang diserahkan kepada negara. Sejenak Jokowi berdiskusi dengan Mensesneg Pratikno ihwal permintaan tersebut.

"Saya diskusi sama menteri supaya diperhitungkan. Ya, mulai tahun depan istana presiden dibangun (di Papua)," ungkap Jokowi yang disambut tepuk tangan seluruh hadirin.

 

Pembangunan SDM

Jokowi lalu berbicara panjang lebar mengenai pembangunan SDM di Papua yang mampu bersaing di dalam maupun luar negeri. Jokowi bercerita bagaimana dia bertemu mahasiswa Papua di luar negeri.

"Mereka cerdas. Banyak bertanya. 'Pak, saya kalau lulus mau ke mana?' Ya, kembali ke Papua. 'Terus kerja apa?' Pertanyaan itu tidak hanya diutarakan anak muda Papua, tetapi juga anak provinsi lain. Ini pekerjaan besar kita," kata Jokowi.

Untuk itu, Jokowi meminta BUMN dan perusahaan swasta besar untuk menerima ribuan lulusan Papua tersebut.

"Untuk BUMN dan swasta besar saya paksa. Jadi, kewenangan saya gunakan agar mereka menerima mahasiswa yang baru lulus dari Tanah Papua. Sementara 1.000 orang dulu," tandas Jokowi. (MC/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya