Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Festival Teluk Wondama 2025, Poros Pariwisata Papua Barat

Basuki Eka Purnama
24/7/2025 07:11
Festival Teluk Wondama 2025, Poros Pariwisata Papua Barat
Konferensi pers Festival Teluk Wondama 2025(MI/HO)

DALAM rangka memperingati 100 tahun Aitumieri, tempat pendidikan dan transformasi sosial bagi masyarakat Papua, Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama bersama Panitia Festival Teluk Wondama 2025 menggelar acara Press Conference Satu Abad Aitumieri pada Rabu (23/7) di Gedung Sarinah, Jakarta.

Acara ini menjadi momentum bersejarah bagi orang Papua dan bangsa Indonesia untuk mengenang perjuangan dan warisan Aitumieri sebagai simbol perubahan melalui pendidikan, spiritualitas, dan keterlibatan aktif dalam pembangunan daerah.

Konferensi pers ini menghadirkan narasumber dari unsur pemerintah daerah, tokoh adat, akademisi, dan perwakilan komunitas Papua yang membahas peran penting Aitumieri dalam membentuk karakter masyarakat Papua serta menegaskan kembali pentingnya investasi dalam sumber daya manusia dan pengembangan potensi daerah.

Acara pers conference 1 Abad Aitumieri ini menjadi bagian dari Festival Teluk Wondama. adalah festival budaya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, untuk mempromosikan dan melestarikan budaya daerah, khususnya tradisi dan kearifan lokal masyarakat kabupaten teluk wondama. 

Festival ini menampilkan berbagai atraksi budaya seperti tarian tradisional, musik daerah, dan pameran kerajinan tangan, serta bazar Ekraft UMKM. 

Untuk penyelenggaraan Festival Teluk Wondama 2025, dilaksanakan di Gedung Sarinah, Jakarta. Alasan pemilihan Jakarta, karena Jakarta etalase Indonesia dan pusat bisnis. 

“Kami memilih Jakarta untuk Festival Teluk Wondama 2025 karena tempat berkumpulnya pusat bisnis,investasi dan pengambil Kebijakan," elas Bupati Teluk Wondama Elysa Auri.

Festival Teluk Wondama 2025 tidak semata-mata pameran, namun berbagai pertunjukan seni budaya, forum diskusi bisnis dan investasi untuk kemajuan Kabupaten Teluk Wondama.  Teluk Wondana dapat disaksikan 23-24 Juli 2025 ini di Plaza Sarinah Jakarta.

Selain itu, pemerintah daerah Teluk Wondama memfasilitasi pertemuan bisnis Investasi potensi potensi di kabupaten teluk wondama, salah satu targetnya menjadikan pariwisata di Teluk Wondama dan menjadi Poros Pariwisata Papua Barat.

Masyarakat Indonesia masih belum banyak yang tahu jika awal peradaban orang Papua adalah Teluk Wondama. Pelaksanaan Festival Teluk Wondama 2025 bertepatan 100 tahun Peradaban Orang Papua. 

“100 tahun Peradaban Orang Papua menjadi momentum menuju masa depan yang lebih baik dan kisah sukses orang-orang Papua,” ucap Elysa Auri.

Ditambahkan Elysa Auri, Festival Teluk Wondama 2025 sebuah langkah strategis menciptakan peluang usaha dan percepatan investasi di sektor pertanian, pertambangan dan pariwisata.

Awal sejarah Aitumieri dimulai pada 25 Oktober 1925, seorang penginjil asal Belanda, Izaak Samuel Kijne, mendirikan sekolah zending pertama di Bukit Aitumieri, Teluk Wondama4. 

Di tempat inilah beliau menyatakan, “Di atas batu ini saya meletakkan peradaban orang Papua.” Pernyataan ini menjadi simbol lahirnya pusat peradaban orang Papua, karena dari sinilah pendidikan baca tulis mulai menyebar ke seluruh Tanah Papua.

Aitumieri menjadi titik awal transformasi sosial dan spiritual masyarakat Papua. Melalui pendidikan yang dibawa oleh Kijne, generasi Papua mulai mengenal huruf, angka, dan nilai-nilai modern yang berpadu dengan kearifan lokal. 

Situs Batu Peradaban di Aitumieri kini telah diresmikan sebagai situs sejarah dan religi, menandai 100 tahun warisan perubahan yang telah membentuk identitas dan masa depan orang Papua.

Kini, semangat Aitumieri terus hidup dalam berbagai inisiatif pembangunan dan literasi digital. Kabupaten Teluk Wondama tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga menjadi pusat refleksi dan kebangkitan peradaban Papua, menuju masa depan yang inklusif, berbudaya, dan berdaya saing. (Z-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya