Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Wapres Akui Rusuh di Papua karena ada Ketersinggungan

Emir Chairullah
04/9/2019 16:59
Wapres Akui Rusuh di Papua karena ada Ketersinggungan
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla(MI/Emir Chairullah)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat ke depannya untuk berhati-hati dan berkata-kata sopan dalam interaksi sosial. Menurut Kalla, kerusuhan di berbagai tempat di Papua dan Papua Barat merupakan reaksi akibat ketersinggungan masyarakat Papua.

"Itu akibat dikatakan monyet, harga diri orang Papua tersinggung. Sama saja kalau satu daerah dikatakan apa pasti tersinggung juga kan," katanya di Kantor Wakil Presiden, Rabu (4/9).

Baca juga: 6.000 Personel TNI-Polri di Papua, Kapolri: Untuk Beri Rasa Aman

Menurut Kalla, setiap masyarakat yang hidup di suatu negara tentu ingin mendapatkan kehidupan yang layak. Namun, di atas semua itu, tambah Kalla, ada harga diri yang harus dijunjung tinggi.

"Jadi bukan soal dia tidak ingin hidup lebih baik dan infrastruktur lebih baik tapi ada harga diri tadi," tegasnya.

Mengenai pelarangan pengibaran bendera Bintang Kejora yang selama ini dianggap ilegal oleh pemerintah pusat, Kalla menyebutkan, sebenarnya masyarakat Papua bisa sedikit mengubah format bendera atau lambang mereka. Yang penting, tambah Kalla, bendera atau lambang tersebut bukan merupakan identitas yang dipakai organisasi separatis.

"Bikin perubahan lah. Bikin ada Cenderawasih, contohnya. Lambang persatuan daerah. Itu boleh," ujarnya.

Baca juga: DPR Dukung Rencana Pemerintah Batasi Akses WNA di Papua

Kalla mengakui, Presiden Abdurrahman Wahid pernah memperbolehkan bendera Bintang Kejora berkibar di Papua selama berada di bawah bendera Merah Putih. Namun, tambah Kalla, pengibaran Bintang Kejora dilarang setelah pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.77/2007 tentang Lambang Daerah.

"Karena itu buatlah perubahan. Walaupun nuansanya tak jauh," pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya