Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Belum Ada Pengganti Mega sebagai Perekat Partai

Insi Nantika Jelita
05/8/2019 09:05
Belum Ada Pengganti Mega sebagai Perekat Partai
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri.(MI/RAMDANI)

DIREKTUR Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menilai belum ada yang bisa menggantikan posisi Ketua Umum PDI Perjuangan ke depan selain Megawati Soekarnoputri. Diketahui, PDIP akan menggelar kongres kelimanya untuk memilih jabatan ketua umum untuk periode 2019-2024. "Bu Mega masih jadi preferensi utama sebagai ketua umum PDIP. Dari sisi elektoral, Ibu Mega berhasil mendobrak dan mencetak sejarah dengan dua kali menang pemilu berturut-turut," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Sabtu (3/8).

Selain dari sisi elektoral, Burhan menganggap Megawati merupakan tokoh sentral perekat internal PDIP. Meski nama anaknya juga mencuat untuk posisi ketum PDIP, hal itu masih sulit diwujudkan. "Meskipun ada nama-nama yang disebut seperti Prananda Prabowo dan Puan Maharani, suka tidak suka figur Mega tidak terbantahkan dan belum ada yang menandingi," katanya.

Sebelumnya, menurut sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam struktur PDIP, ketua umum adalah sebagai institusi tersendiri yang punya mandat dan punya prerogatif dalam menjaga Pancasila, NKRI, kebinekaan, dan berbagai perintah konstitusi. Di dalam menjalankan tugasnya, ketua umum dibantu oleh sekretaris jenderal dan tiga wakilnya, bendahara, dan wakilnya. Struktur partai akan terbagi ke dalam tiga bidang. Yang pertama ialah internal demi menegaskan wajah PDIP sebagai partai yang ideal. Kedua ialah bidang pemerintahan, demi menunjukkan bagaimana partai terlibat aktif yang strukturnya mengikuti struktur kabinet pemerintahan Jokowi.

Pada kesempatan itu, Burhan menyebutkan adanya kemungkinan rivalitas dari koalisi pendukung Joko Widodo. Hal ini ditandai dengan rangkaian pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Megawati yang kemudian disusul dengan pertemuan Ketua Partai NasDem Surya Paloh dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Ini konteksnya ada rivalitas diam-diam di antara pendukung Pak Jokowi," ungkapnya.

Menurutnya, rivalitas diam-diam dalam satu koalisi ini bisa dibuktikan dalam acara kongres kelima PDIP nanti. "Nah, itu justru yang menarik buat saya. Siapa partai-partai koalisi yang hadir dan tidak hadir di kongres PDIP, kita tunggu saja," ucapnya. (Ins/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik