Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
TERSANGKA kasus makar dan kepemilikan senjata api Kivlan Zen (KZ) akan menjalani praperadilan pada tanggal 8 Juli 2019 di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Nomor registrasi praperadilan Kivlan Zen terdaftar dengan nomor 75/pid.pra/2019/PN. Jaksel.
"Iya, praperadilan KZ ditetapkan pada tanggal 8 Juli 2019," kata Humas PN Jakarta Selatan, Achmad Guntur, ketika dihubungi, Rabu (26/6).
Nantinya, Achmad Guntur akan berlaku sebagai hakim yang mengadili purnawirawan tersebut.
"Betul, saya sendiri yang akan memeriksa serta mengadili perkara ini," ujarnya.
Baca juga: Dinilai tidak Kooperatif, Penangguhan Penahanan Kivlan Ditolak
Sebelumnya, penasihat hukum Kivlan Zen Hendri Badiri telah mengajukan praperadilan. Hendri keberatan terhadap penetapan tersangka kasus dugaan makar terhadap kliennya tersebut.
"Saya dari tim penasihat hukum Kivlan Zen mau melakukan praperadilan. Kami melihat dalam penetapan klien kami ada beberapa hal yang diduga dilanggar pihak kepolisian," kata Hendri Badiri di PN Jakarta Selatan, Kamis (20/6).
Dirinya akan terus mencoba mencari keadilan dengan melakukan praperadilan di PN Jakarta Selatan.
"Saya sudah katakan ada beberapa hal yang dilanggar yang menurut saya saat ini belum bisa diungkap. Mulai dari penetapan tersangka sampai peradilan. Ada beberapa prosedur yang dilanggar kepolisian," ungkapnya.(OL-5)
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa perkara itu dengan pidana penjara selama 4 bulan dan 15 hari," kata Hakim Ketua Agung Suhendro di Jakarta Pusat, Jumat (24/9).
Kivlan tercatat berjasa terhadap negara yang dibuktikan dengan 11 bintang penghargaan.
Berdasarkan analisa dokter, Kivlan perlu menjalani pengobatan selama 10 hari.
Sang dokter mendapati Kivlan berusaha mengambil kertas hasil pemeriksaan dari tas dokter.
SUARA batuk terdengar beberapa kali di salah salah satu ruang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kemarin.
Habil dinilai terbukti memberikan uang sebanyak Sin$15 ribu atau setara Rp153 juta kepada Kivlan melalui Helmi Kurniawan alias Iwan.
Dua senjata itu ditemukan penyidik saat menggeledah rumah salah satu tersangka dalam kasus ini. Koordinasi dengan polisi penting untuk memastikan legalitas senjata tersebut.
Iran menegaskan bahwa setiap pihak yang terlibat dalam pengiriman bantuan militer ke Israel akan dianggap sebagai sasaran sah oleh militer Iran.
PEMERINTAH Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk menunda pengiriman senjata ke Ukraina.
Pendanaan penjualan senjata baru ke Ukraina telah ditangguhkan dalam beberapa minggu belakangan di tengah pembekuan bantuan luar negeri.
Selain dua orang preman, anggota mengamankan sejumlah senjata berupa tombak, double stick, golok, dan airsoft gun serta 3 unit sepeda motor.
KOREA Utara mengatakan bahwa penjualan senjata terbaru yang diusulkan AS tidak akan menyelamatkan Korea Selatan dari kekurangan strategis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved