Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

KPU Bandingkan Amplop Temuan Saksi 02 ke Hakim MK

Putra Ananda
20/6/2019 19:25
KPU Bandingkan Amplop Temuan Saksi 02 ke Hakim MK
Komisioner KPU Hasyim Ashari(ANTARA)

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) membandingkan amplop surat suara versi mereka dengan amplop surat suara yang dibawa saksi Prabowo-Sandy Betty Kristiana. Menurut Komisioner KPU Hasyim Ashari, terdapat perbedaan mencolok antara amplop versi KPU dengan versi Betty.

Di depan hadapan para hakim, Hasyim menunjukkan amplop yang sudah terpakai. Hasyim menilai setiap amplop yang sudah terpakai semuanya memiliki tanda pemakaian seperti bekas sobekan lem dan segel-segel.

"Kalau ada pasti ada tulisan berapa lembar di dalam. Kalau yg disampaikan saksi kemarin tidak ada bekas lem dan segel-segel, berarti tidak pernah dipakai untuk apa-apa" tutur Hasyim.

Perbedaan selanjutnya terlihat pada bekas coretan maupun penulisan kode penamaan di bagian depan amplop. Amplop yang sudah terpakai versi KPU memiliki judul yang sama dengan isi surat suara yang ada di dalam amplop. Setelah diberi nama dan kode, amplop tersebut lantas dimasukkan ke dalam kotak suara.

"Berikutnya sampul surat suara sah di dalam kotak suara, kalau digunakan kan berarti surat suara sah dimasukan situ, di lem dan segel. Kalau lihat ini (milik Betty) tidak ada bekas lem dan segel," terangnya.

Baca juga: KPU Heran Lihat Bukti Amplop Masih Mulus

Menanggapi pernyatan Hasyim, kuasa hukum Prabowo-Sandi, Dorel Almir, menanyakan bagaimana bisa amplop yang tidak terpakai ditemukan dalam jumlah besar hingga lima dus. Hasyim spontan menjawab pertanyaan tersebut seharusnya ditanyakan langsung kepada Betty.

"Tanya saksi anda bos," jawab Hasyim.

Pada persidangan sebelumnya, saksi Prabowo-Sandi Betty menjelaskan dirinya pada Kamis (18/4) malam menemukan dan melihat dokumen negara berupa amplop yang bertanda tangan. Amplop tersebut ia temukan di Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Ketua KPU Arief Budiman menjelaskan memang di setiap TPS terkadang ada jumlah amplop berlebih. Kelebihan jumlah amplop biasanya terjadi karena jumlah pemilih yang sedikit. Sisa amplop tersebut biasanya selalu dibawa di kecamatan untuk dikumpulkan menjadi satu.

"Jadi itu memang amplop-amplop yang belum dipakai," tutur Arief.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya