Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Setan Gundul Manfaatkan Momen Premanisme

Thomas Harming Suwarta
12/6/2019 10:00
Setan Gundul Manfaatkan Momen Premanisme
Politikus Partai Demokrat Andi Arief.(MI/BARY FATHAHILAH)

POLITIKUS Partai Demokrat Andi Arief nimbrung mengomentari hasil investigasi Majalah Tempo mengenai aktor di balik kerusuhan 21-22 Mei lalu. Ia menilai langkah yang dilakukan kubu 02 saat ini ialah aksi premanisme karena memakai cara-cara kekerasan.

Kuat dugaan, menurut investigasi Majalah Tempo, mantan anggota Tim Mawar Kopassus yang terlibat penculikan mahasiswa pada 1998 berada di balik kerusuhan tersebut.

"Jika laporan Majalah Tempo benar, langkah Partai Demokrat sudah tepat. Bukan menolak people power, tapi tidak ingin terlibat premanisme. Pengkhianat dalam koalisi adalah yang menggerakkan premanisme," kicau Andi melalui akun Twitter-nya, @AndiArief_, kemarin.

Menurutnya, temuan investigasi Tempo itu harus menjadi catatan bagi Prabowo-Sandi untuk segera mengambil langkah agar tidak terseret terlalu jauh. "Partai Demokrat justru berpendapat bahwa Pak Prabowo dan Sandi harus diputus hubungannya dengan para setan gundul yang memanfaatkan momen premanisme. Fase yang kita hadapi saat ini adalah memberantas premanisme agar Mahkamah Konstitusi bisa memutus seadilnya dan jalan rekonsiliasi atau healing sesudahnya tidak direcoki," ucapnya.

Andi yang juga aktivis 1998 memastikan kerusuhan tidak pernah mampu menjadi jalan bagi kontestan pemilu untuk membalikkan keadaan setelah kalah pemilu. "Di dunia ini tidak dikenal teori dan tidak pernah tercatat bahwa sebuah kekuatan politik yang kalah pemilu bisa membalikkan keadaan dengan membuat kerusuhan," ungkapnya.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berharap Tim Mawar yang diduga sebagai dalang kerusuhan 21-22 Mei tidak dikaitkan dengan institusi TNI. "TNI tidak ada urusannya sama tim itu," tegasnya seusai bersilaturahim dengan Syafii Maarif di Yogyakarta, kemarin.   

Ia berharap isu soal Tim Mawar tidak perlu dibangkitkan lagi. Tim yang namanya kondang terkait penculikan aktivis pada Mei 1998 itu, imbuhnya, sudah selesai karena telah menerima hukuman dari negara. (Ths/AT/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya