Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PARTAI NasDem tidak ingin terburu-buru menyodorkan nama menteri untuk kabinet Joko Widodo jilid ke-2.
Menurut Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate, partainya akan menyerahkan penuh keputusan untuk menunjuk menteri yang mengisi kabinet kepada Presiden Jokowi.
"Terlalu dini bicarakan nama saat ini. Kami menghormati presidential prerogative rights. Pak Jokowi yang akan memilih siapa saja yang akan menjadi anggota kabinet," kata Johnny kepada Medcom.id, Rabu (29/5).
Johnny menegaskan partai-nya berkomitmen membantu Presiden agar pemerintahan berjalan efektif. Persoalan nama dan jatah porsi menteri akan dibahas bersama Jokowi dengan pertimbangan yang rasional dan realistis.
"Pasti ada kandidat yang kompeten dari kader internal NasDem. Namun, kami juga tidak sungkan untuk mendukung tokoh nonparpol jika dibutuhkan Pak Jokowi," ucap Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin itu.
Lebih lanjut Johnny mengatakan Partai NasDem siap mengusulkan kadernya apabila dibutuhkan Presiden Jokowi untuk mengisi kabinet. NasDem punya kader-kader yang kompeten dan teruji.
"Ada banyak kader NasDem yang kompeten, berani mengambil keputusan dan loyal kepada Presiden yang siap jika dibutuhkan Presiden," ungkapnya.
Menteri milenial
Terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengungkapkan partainya mendukung rencana Jokowi menunjuk menteri dari kalangan milenial untuk kabinet periode berikutnya. Ia menilai rencana itu sejalan dengan program pembangunan sumber daya manusia yang didengungkan Jokowi.
Selain itu, tambah Ace, hal itu membuktikan keinginan capres petahana Jokowi-Ma'ruf Amin melakukan regenerasi kepemimpinan. Ia pun berharap kandidat menteri milenial diisi kader dari partai politik.
"Lebih baik dari kader parpol karena bagian dari rege-nerasi partai juga," katanya.
Partai Golkar, kata dia, menjadi bukti melimpahnya kader milenial yang dimiliki parpol. Namun, Ace belum bisa memastikan nama kader muda yang bakal disodorkan kepada Presiden Jokowi. "Saya belum bisa jawab soal itu (menteri milenial)," ucap Ace. (P-4)
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mendukung upaya Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam menangani kasus beras oplosan.
Dia menemukan ada pelajar kelas 1 dan 2 SMP di Kabupaten Serang, Banten, belum bisa membaca.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
KETUA Komisi XIII DPR dari Fraksi Partai NasDem Willy Aditya optimistis Rancangan Undang-Undang (RUU) Masyarakat Hukum Adat bisa disahkan di era pemerintahan Prabowo Subianto.
Ketua Fraksi NasDem MPR itu mengatakan semangat program itu bagus, tetapi perlu digodok matang.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved