Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Pengamanan Berlapis tanpa Salak Senjata

Insi Nantika Jelita/Antara/X-11
20/5/2019 07:15
Pengamanan Berlapis tanpa Salak Senjata
Petugas memeriksa pengunjung yang akan memasuki Gedung KPU, Jakarta, Rabu (15/5).(MI/ROMMY PUJIANTO)

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) memperketat keamanan sejak dimulai perhitungan rekapitulasi nasional. Terlihat bentangan kawat berduri di depan Gedung KPU RI dan beberapa kendaraan taktis berjaga di sekitar Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta.

Sejumlah personel keamanan juga berjaga di sekitar kantor KPU. Pengunjung yang akan masuk ke kantor KPU pun akan melewati detektor logam dan pemeriksaan berlapis dari luar gedung kantor KPU.

Menurut Koordinator Pengamanan KPU, Raymon, bentangan kawat berduri itu sepanjang 80 meter, sedangkan di seberang jalan Gedung KPU memiliki panjang 100 meter.

Selain itu, menurutnya, tidak boleh ada orang yang masuk sembarangan ke kantor KPU. "Yang boleh masuk itu yang punya kepentingan. Pertama dari saksi parpol dan DPD, tetapi harus dengan ID card dari KPU. Setiap tamu yang masuk ke KPU, biarpun Bawaslu RI, harus menggunakan ID card untuk masuk ke ruang penghitungan rekapitulasi di lantai 2. Pihak media juga sama," ungkapnya kepada Media Indonesia, kemarin.

Lebih lanjut Raymon menerangkan bahwa pengamanan dilakukan di tiga titik. Pertama di depan kantor KPU, tepatnya di halte bus. Disiapkan pihak keamanan yang terdiri atas tiga orang yang selalu mengecek isi tas setiap pengunjung.

Pengamanan berikutnya di pintu masuk gerbang KPU. Terdapat pihak keamanan yang memiliki pintu pemeriksaan dengan detektor logam (garrett).

"Di garrett itu sebelum masuk ke kantor, harus melepas yang berbentuk logam. Dari cincin, jam tangan, ikat pinggang, jaket dilepas, topi dilepas. Kacamata hitam juga diwajibkan dilepas. Itu sesuai SOP pengamanan di sini," jelas Raymon.

Setelah itu, pengamanan juga dilakukan di gerbang kedua di dalam kantor KPU.

Keseluruhan pengamanan tersebut diberlakukan sejak 4 Mei, yaitu di hari pertama pembacaan rekapitulasi nasional. Personel keamanan gabungan yang dilibatkan terdiri atas anggota Brimob dari Pos Blora, Polsek Menteng, Polres Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya.

"Kalau dari pagi sampai sore itu jumlah personel dari Polri yang diperbantukan menjaga KPU kurang lebih 100 orang. Kalau yang 24 jam standby, itu ada sekitar 30 orang," kata Raymon.

Untuk pengamanan jelang penetapan hasil pada 22 Mei, Raymon menyebut pihaknya akan menunggu instruksi dari kepala keamanan KPU.

Terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyebut personel yang melakukan pengamanan saat penetapan hasil pemilu di depan Gedung KPU RI nanti hanya dibekali tameng, kanon air, dan gas air mata tanpa senjata api yang siap menyalak. (Insi Nantika Jelita/Antara/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya