Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pemimpin Daerah dan Tokoh Nasional Serukan Persatuan Usai Pemilu

Dede Susianti
15/5/2019 22:15
Pemimpin Daerah dan Tokoh Nasional Serukan Persatuan Usai Pemilu
Sejumlah pemimpin daerah dan tokoh menyerukan persatuan usai Pemilu 2019 di Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5).(MI/Dede S)

SEJUMLAH pemimpin daerah dan tokoh nasional mengadakan pertemuan di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/5). Pertemuan bertajuk 'Silaturahmi Bogor untuk Indonesia' itu menghadirkan pemimpin daerah dan tokoh nasional di antaranya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, serta Gubernur NTB Zulkiflimansyah.

Ada pula Wali Kota Bogor Bima Arya, Wali kota Tangsel Airin Rachmi Diany, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, serta dua tokoh nasional Agus Harimurti Yudhoyono dan Yenny Wahid.

Pertemuan sejumlah pemimpin daerah dan tokoh itu untuk menyerukan persatuan. Adanya narasi perpecahan usai pemilu diimbau para tokoh ini untuk segera dihentikan.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  yang turut menghadiri 'Silaturahmi Bogor untuk Indonesia' di Museum Kepresidenan Balai Kirti itu menangkap adanya kegelisahan di masyarakat usai Pemilihan Umum serentak 2019.

Masyarakat resah dan lelah atas semua kegaduhan yang terjadi. Karenanya, dia mengajak seluruh kalangan untuk menghentikan ketersekatan akibat pemilu.

"Dari pertemuan, dialog, kami tangkap kegelisahan. Kemudian pasca pemilu bangsa kita jadi makin tersekat-sekat baik fisik maupun jiwanya," kata AHY usai pertemuan itu.

Ia berharap seiring berakhirnya Pemilu maka berakhir sudah perbedaan pilihan di masyarakat. Menurutnya, pemilu adalah kegiatan lima tahun sekali yang harusnya disikapi secara wajar.

Namun ternyata harapannya urung terjadi lantaran adanya oknum yang sengaja memperuncing suasana.

"Ternyata sampai sekarang bahkan tidak tahu apa kemudian perselisihan paham karena beda Capres akan berlarut sampai kapan? Ini enggak perlu dalam kehidupan," ujarnya.


Baca juga: Jokowi: Penanganan Kecurangan-Sengketa Pemilu Jelas Aturannya


Oleh karena itu, ia menghadiri pertemuan hari ini dengan sejumlah kepala daerah. Tujuannya guna mengeratkan lagi silaturahim sekaligus menyadarkan masyarakat. Ia berharap pertemuan ini ikut berperan menurunkan tensi politik.

"Kami kumpul satukan hati dan pikiran agar menginspirasi masyarakat yang aktif dalam proses politik. Mudah-mudahan kita semua tempatkan kepentingan bangsa di atas lainnya. Perbedaan identitas jangan justru makin terpecah," ucapnya.

Seruan tokoh nasional dan pemimpin daerah ini disambut positif oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin. Ketua TKN, Erick Thohir, menilai 'Silaturahmi Bogor untuk Indonesia' memberi kesejukan bagi masyarakat yang memang sudah jenuh dengan hiruk pikuk seputar politik.

Erick pun mengamini ajakan para tokoh ini untuk merekatkan kembali tali silaturahim.

"Kini bukan saatnya untuk mempertajam perbedaan sebab pemilu sudah usai. Saat ini yang bertepatan pula dengan bulan suci Ramadan mari kita pererat silaturahmi. Kami dari TKN menyambut positif seruan tokoh nasional yang bertemu di Bogor untuk menghentikan segala perbedaan dan kembali bersatu," kata Erick.

Ia menilai, bangsa Indonesia yang terdiri atas banyak latar yang berbeda memang meniscayakan lahirnya perbedaan dalam bersikap. Perbedaan itu, kata Erick, sudah menjadi sunatullah yang mesti disikapi secara wajar dan dewasa. Sekalipun berbeda pandangan dan pilihan, namun untuk urusan kepentingan bangsa rakyat Indonesia harus bersatu.

"Kami menyadari memang ada beragam alasan kita untuk saling berbeda, namun cukup satu alasan untuk menyatukan kita semua, yakni kecintaan kita pada negara tercinta, Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Erick. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya