Partai Koalisi Prabowo akan Kaji Kembali Nasib Demokrat

Whisnu Mardiansyah
11/5/2019 09:17
Partai Koalisi Prabowo akan Kaji Kembali Nasib Demokrat
Sekjen Partai Amanat Nasiol (PAN) Eddy Soeparno saat wawancara khusu disela-sela pertemauan silaturahim di Jakarta, Senin (1/9)(MI/Mohamad Irfan)

SEKRETARIS Jenderal PAN Eddy Soeparno mengungkapkan isu didepaknya Demokrat dari barisan koalisi pendukungan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan segera dibahas dalam rapat pertemuan antar-Sekjen partai koalisi.

"Saya kira isu itu perlu kita mengkaji kembali. Karena rencananya kita (sekjen) ketemu dengan teman-teman di sana," kata Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno di kediaman Ketua MPR Zulkifli Hasan, komplek Widya Candra, Jakarta Selatan, Jumat (10/5).

Pertemuan antar-Sekjen parpol pengusung Prabowo-Sandi rencananya digelar di kediaman Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Eddy ingin buru-buru mengklarifikasi isu ini. Jangan sampai mengganggu soliditas sesama partai pendukung Prabowo-Sandi.

"Mungkin isu yang dihembuskan itu perlu kita klarifikasi lagi," ujarnya.

Baca juga: Arief Poyuono: Demokrat Keluar saja dari Koalisi Prabowo-Sandi

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puoyono meminta Partai Demokrat keluar dari koalisi partai pendukung calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Arief menilai Demokrat setengah hati di barisan Koalisi Adil dan Makmur.

"Demokrat sebaiknya keluar saja dari koalisi adil makmur. Jangan elitnya dan ketum (Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono) kayak serangga undur-undur ya, mau mundur dari koalisi saja pakai mencla-mencle segala," kata Arief kepada wartawan, Jumat (10/5).

Menurut Arief, keberadaan Demokrat di koalisi sama sekali tak mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Arief menilai keberadaan Demokrat justru menggerus suara pasangan calon nomor urut 02 itu di Pilpres 2019.

Arief menduga sikap setengah hati Demokrat didasari belum adanya jaminan hukum dari Presiden Joko Widodo terhadap keluarga SBY yang disebutnya banyak terlibat kasus korupsi.

"Kayak kasus korupsi proyek Hambalang," ucap Arief.(medcom.id/OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya