Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

KPU Siapkan Rancangan Baru Sistem Pemilu

Insi Nantika Jelita
04/5/2019 10:00
KPU Siapkan Rancangan Baru Sistem Pemilu
Ketua KPU Arief Budiman (kanan) menyerahkan santunan kepada keluarga almarhum Tutung Suryadi, petugas KPPS yang wafat, di Tangki, Tamansari(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

BANYAKNYA petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal seusai pemilu serentak 2019 memaksa KPU memutar otak mencari formula baru.

Evaluasi pertama ialah pendistribusian logistik yang terlalu berat.

“Ya (evaluasi logistik) itu nanti kalau sudah selesai tahapan pemilunya,” kata Ketua KPU Arief Budiman di kediaman Ketua KPPS yang wafat atas nama Tutung di Tamansari, Jakarta Barat, kemarin.

Arief sudah mengantongi gambaran formula yang akan menggantikan sistem pemilu saat ini. Namun, dia belum ingin membeberkannya. “Sekarang kita fokus jalankan tahapan ini sampai selesai,” ujar Arief.

Arief mengaku prihatin atas musibah yang menimpa banyak petugas KPPS. Padahal, sebelum melakukan tugas, Arief telah mengimbau para ‘pejuang demokrasi’ itu untuk tidak memaksakan diri.

“Saya sudah sampaikan ke mereka, apabila ada sesuatu yang membahayakan dengan kondisi fisik mereka, mereka harus istirahat dulu. Jangan dipaksakan terus-menerus sehingga ada hal buruk yang terjadi. Dan ini saya pikir semua sudah bisa atur ritmenya dengan baik,” turur Arief.

Hingga Kamis (2/5), KPU mencatat sebanyak 412 petugas KPPS meninggal dan petugas KPPS yang sakit mencapai 3.529 orang. Mereka tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

“Pemberian santunan bagi petugas yang meninggal sebesar Rp36 juta, cacat permanen sebesar Rp30 juta, luka berat sebesar Rp16,5 juta, dan luka sedang sebesar Rp8,25 juta,” kata Arief.

Secara simbolis, KPU sudah menyerahkan santunan langsung tersebut kepada petugas KPPS yang meninggal di Jakarta Barat dan Tangerang Selatan.

Menurut Arief, Tutung ialah orang yang berdedikasi dalam menjalankan tugasnya. Tutung sebelumnya juga mendistribusikan formulir C6 kepada 300 pemilih.

“Mendistribusikan C6 tidaklah mudah. Mereka itu (petugas KPPS) ialah garda terdepan penyelenggara pemilu. Mereka sebenarnya yang paling menentukan pemilu aman, sukses, dan lancar sebab mereka yang melakukan proses pemberian suara untuk pemilih. Pekerjaan mereka enggak hanya sehari,” ujar Arief.

Tutung, pria kelahiran Cirebon 17 September 1959 ini dikenal suka bercanda dan pekerja keras. Bahkan, sejak Pilkada 2017 dan Pemilu 2019 menjabat ketua KPPS.

Almarhum yang juga menjabat Ketua RT 004/05, tiba-tiba tergeletak di atas meja dan meninggal saat tengah menulis laporan berita acara penyerahan form C6.

Adik almarhum Tutung, Tuti, menuturkan dirinya bersama keluarga tidak punya feeling bahwa ayahandanya mengalami musibah dalam melakukan tugas pelaksanaan pemilu.

“Enggak sakit pokoknya, (almarhum) ada di kelurahan waktu itu. Saya mengucapkan terima kasih atas santunan dari KPU.” (Ins/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya