Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Demi Persatuan 01 dan 02 Gelar Zikir

Putri Rosmalia
30/4/2019 08:20
Demi Persatuan 01 dan 02 Gelar Zikir
Direktur Relawan TKN Maman Imanulhaq (Kiri) dan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Priyo Budi Santoso(Ist)

DIREKTUR Relawan TKN Maman Imanulhaq dan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Priyo Budi Santoso sepakat bahwa Pemilu 2019 harus jadi momentum menentukan arah Indonesia yang lebih baik dan maju dengan hadirnya presiden, wakil presiden, dan wakil rakyat yang amanah, jujur, dan membela kepentingan rakyat.

Keduanya meyakini bahwa Bangsa Indonesia punya daya rekat yang begitu kuat sejak masa lalu. Inilah modal agar pilpres ini tidak menyisakan keretakan sosial yang melebar karena perbedaan pilihan politik.

Hal itu diungkapkan dua tokoh yang berbeda pandangan politik ini saat menggelar ‘zikir untuk negeri’ di kawasan Hutan Sancang, Garut, Jawa Barat.

“Saya dengan Kang Maman sengaja melakukan zikir bersama agar negeri ini kembali tenang dan damai. Kami yang berbeda harus tetap memegang prinsip ukhuwah, persaudaraan,” tutur Sekjen Partai Berkarya itu.

Priyo menambahkan, bila elite sudah memberi contoh pentingnya menjaga persa­tuan dan kesatuan, tidak akan ada para pendukung capres-cawapres yang berbuat hal di luar jalur konstitusi.

Ia pun meminta KPU menjalankan proses pemilu secara jujur dan transparan agar masyarakat tenang, ber­sabar, dan menerima hasilnya dengan legawa.

Maman setuju dengan pendapat Budi Priyo Santoso untuk sama-sama sabar menunggu proses pemilu dan menyerahkan semua kepada KPU.

“kita bersyukur karena pemungutan suara berjalan lancar. Terima kasih kepada rakyat Indonesia yang telah membuktikan bahwa demokrasi kita bisa berjalan dengan baik, damai, dan aman,” jelas Dewan Syura DPP PKB ini.

Maman mengajak semua pihak untuk bersabar menunggu real count KPU dan tidak menghiraukan pernyataan maupun manuver kelompok-kelompok tertentu yang ingin membangun persepsi kegentingan atau ketegangan setelah Pemilu 2019, termasuk membuat narasi kecurangan.

Dua kubu yang berseteru di Pilpres 2019 itu juga mendoakan Indonesia agar aman dan damai. Mereka juga mendoakan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia. (Pro/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya