Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PASANGAN calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin makin kukuh mengungguli pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Berdasarkan penghitungan suara Pilpres 2019 yang diunggah KPU melalui Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) pukul 22.00 tadi malam, data yang masuk sudah mencapai 53,2%.
Jokowi-Amin meraup 56,2% atau 45.729.172 suara, sedangkan Prabowo-Sandi meraih 43,8% atau 35.662.474 suara.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, dengan data terkumpul yang sudah mencapai 50% dan selisih suara yang ada, diperkirakan sulit bagi Prabowo-Sandi bisa mengejar suara Jokowi-Amin.
“Dari Situng KPU itu malah lebih tinggi daripada quick count selisihnya. Quick count itu kan malah di bawah 10% jaraknya. Kalau sudah sampai 50% seperti sekarang itu, menurut saya, sudah sulit secara angka untuk terkejar,” ujar Ray ketika dihubungi, tadi malam.
Ray mengatakan satu-sa-tunya hal yang mungkin bisa membuat Prabowo-Sandi bisa mengejar raihan suara Jokowi-Amin ialah bila memang terbukti ada kecurangan di setidaknya 20% dari seluruh TPS.
Dengan begitu, bisa dilakukan pemilu ulang.
“Meski bisa saja ada data yang belum masuk dan mungkin saja di sana Prabowo menang, tetap saja rasanya kalau dikalkulasi sulit menyaingi,” ujar Ray.
Peneliti politik LIPI, Aisah Putri Budiatri, mengatakan data Situng KPU yang sudah terkumpul sampai saat ini memberikan gambaran yang hampir mirip dengan yang sebelumnya telah muncul di hitung cepat berbagai lembaga survei.
“Hanya apakah sudah mantap hasilnya seperti itu? Menurut saya, masih akan ada perubahan, tapi tidak akan jauh berbeda karena kalau melihat tren quick count, angkanya mirip-mirip,” ujarnya.
Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Amin, Ace Hasan Syadzili, meyakini hasil akhir Pilpres 2019 tidak akan berbeda jauh dengan penghitungan yang berlangsung di KPU saat ini, ataupun yang dilakukan sebelumnya oleh lembaga-lembaga survei.
“Melihat kecenderungan suara yang masuk berdasarkan Situng KPU terlihat sangat jelas sekali kami unggul dengan selisih antara 9-10 juta suara,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Said Didu, mengatakan keunggulan Jokowi-Amin berdasarkan hasil rekapitulasi suara di Situng KPU ialah sebuah hiburan. (Pro/Faj/*/X-10)
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
Sidang akan digelar pada hari Senin (24/2) pukul 13.30 WIB di Kantor Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan.
Selain itu, Jokowi mengatakan, NasDem selalu konsisten mendukung dirinya saat bersama Jusuf Kalla maupun kini dengan KH Ma'ruf Amin.
Revisi UU Pemilu perlu disegerakan agar penyelenggara pemilu mempunyai waktu yang cukup dalam melakukan proses sosialisasi dan tahapan Pemilu 2024.
Peserta sekolah legislatif akan mendapatkan berbagai materi pelajaran tentang kedewanan sebanyak 40%, kepartaian 30%, dan pembangunan karakter 30%
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
KPID Sulawesi Selatan mengaku belum bisa menindak caleg dan parpol yang mulai mencuri start pada Pemilu 2024.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Beberapa upaya dari KPU untuk mencegah terjadinya kembali korban jiwa dari petugas KPPS.
"Mas Ganjar kan enggak nyapres, enggak nyapres beliau," kata Immanuel di Jakarta, Minggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved