Ma’ruf Amin Enggan Dipanggil Wakil Presiden

Dero Iqbal Mahendra
23/4/2019 09:45
Ma’ruf Amin Enggan Dipanggil Wakil Presiden
Penyerahan berkas amanat NU kepada Mustasyar PBNU yang juga Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

CALON wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin enggan dipanggil wakil presiden kendati diunggulkan dalam sejumlah hitung cepat lembaga survei arus utama sebab belum ada pengumuman­ resmi dari KPU.

Ketika menghadiri kegiatan sila­turahim­ di Kantor Pengurus Nahdlatul­ Ulama (PBNU), sejumlah peserta pertemuan meneriaki Ma’ruf Amin dengan sebutan wakil presiden. Ma’ruf Amin hanya menanggapinya dengan senyum.

Saat memberikan sambutan, Ma’ruf Amin menyatakan bersyukur bisa unggul berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei arus utama. Namun, Ma’ruf Amin menegaskan quick count bukan berarti dirinya sudah resmi sebagai wapres. “Menang di quick count, belum real count. Karena itu, jangan panggil wapres dulu karena belum resmi ditentukan KPU,” kata Ma’ruf Amin.

Ma’ruf Amin juga meminta semua pihak, khususnya ka­der NU, untuk menahan diri. Terutama bagi mereka yang ingin merayakan kemenangan dirinya bersama Joko Widodo. “Tahan dulu. Siap-siap boleh. Mudah-mudahan real count-nya sama dengan quick count,” ujar Mustasyar PBNU itu.

Ma’ruf Amin mengajak Nahdliyin dan seluruh pihak untuk bersabar menunggu hasil rekapitulasi resmi KPU. Mantan Rais Aam PBNU itu mendoakan proses penghitungan yang sedang dilakukan berjalan dengan lancar.

“Mudah-mudahan real count-nya sama. Dan selama menunggu itu tidak ada kejadian apa-apa supaya negeri ini tetap aman.”

Kemarin, Ma’ruf Amin bersama PBNU menggelar syukuran lantaran Pemilu 2019 berlangsung aman dan damai.

Pertemuan dihadiri Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Rais Syuriyah PBNU Mustofa Aqil Siroj dan Ali Akbar Marbun, serta Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini.

“Siang hari ini PBNU mengadakan syukuran, mengucapkan syukur kepada Allah. Alhamdulillah, bangsa Indonesia sukses mengadakan pileg dan pilpres dengan aman dan damai,” kata Said Aqil. Said menyebut kelancaran demokrasi di Indonesia patut diapresiasi. (Dro/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya