Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Polisi Larang Dapur Umum Dekat TPS

Irvan Sihombing
17/4/2019 10:25
Polisi Larang Dapur Umum Dekat TPS
Spanduk warga menolak dapur umum di dekat TPS di Tigaraksa, Tangerang.(Ist)

SEBUAH spanduk penolakan pembuatan dapur umum di sekitar TPS viral di media sosial. Spanduk tersebut dipasang di daerah Tigaraksa, Tangerang.

Kapolres Kota Tangerang Kombes Sabilul Arif membenarkan adanya spanduk tersebut. Dia menyebut spanduk itu dibuat warga yang resah dengan rencana pembuatan dapur umum dekat TPS.

"Saya baru mendapat laporan tadi siang, ada beberapa spanduk penolakan dari masyarakat. Saya cek di lapangan ternyata betul ada penolakan rencana pembuatan dapur umum," kata Sabilul, Selasa (16/4).
Polisi mengimbau agar tidak ada dapur umum yang bertujuan memobilisasi massa pada hari pemungutan suara, hari ini.

"Kami imbau untuk tidak melakukan kegiatan itu karena itu bagian memobilisasi massa," ucapnya.

Berbeda dengan polisi, Komisi Pemilihan Umum beranggapan pembentukan dapur umum di dekat TPS bukan sesuatu yang berbahaya. Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan pembentukan dapur umum tersebut merupakan bagian dari antusiasme warga.

"Mudah-mudahan (bukan bagian dari intimidasi). Sepanjang tidak menimbulkan ketegangan, intimidasi (boleh-boleh saja). Itu prinsip-prinsipnya," kata Pramono di sela acara Indonesia Visit Program 2019 di Jakarta, kemarin.

Warga memasang spanduk penolakan pembentukan dapur umum di dekat TPS dan masjid. Pemasangan spanduk penolakan tersebut terjadi di beberapa daerah seperti Kiara Condong dan Tigaraksa.

Pramono mengatakan pihaknya tidak bisa mencegah pembentukan dapur umum. "Bagaimana mau mencegah? Orang ramai-ramai, ngeriung kata orang Sunda. Yang penting kan tidak menimbulkan ketegangan," cetusnya.

Ia optimistis tidak akan terjadi ketegangan mengingat yang menginisiasi dapur umum merupakan tetangga para calon pemilih itu sendiri. Yang terjadi, lanjut dia, justru pembauran antara pendukung pasangan calon 01 dan 02.

"Ya, besok lihat saja pasti pada ketawa-ketawa karena tetangga mereka semua itu yang ada di situ. Nanti di sana mereka akan berbaur. Makan bareng-bareng," tuturnya. (Nav/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya