Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Bima Arya Siap Hadapi Risiko dari Partai

Dede Susianti
14/4/2019 07:40
Bima Arya Siap Hadapi Risiko dari Partai
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya mengacungkan satu jari acara Speakup #SatukanSuara.(MI/Dede Susianti)

JIKA akhirnya Wali Kota Bogor yang juga Wakil Ketua DPP PAN Bima Arya mendukung pasangan calon Joko Widodo-Ma'ruf Amin, itu bukan hal yang baru. Hal itu dibuktikan sejak 2014, Bima lebih condong ke Jokowi-Jusuf Kalla ketimbang ke Prabowo-Hatta Rajasa.

"Dia termasuk pengurus DPP PAN saat itu yang menginginkan Ketum PAN Hatta Rajasa berpasangan dengan Pak Jokowi di 2014," kata Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo.

Bima Arya bukan kader PAN pertama yang menyatakan diri untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Sebelumnya, DPW PAN Provinsi Kalimantan Selatan terang-terangan mendeklarasikan dukungan kepada pasangan 01.

Hal yang sama dilakukan belasan kader dan simpatisan PAN di Maluku. Mereka mendeklarasikan dukungan mereka kepada pasangan 01. Deklarasi dukungan kepada pasangan 01 berlangsung di Hotel Pacific Ambon, Kamis (28/3).

Soal dukungan ke Jokowi-Ma'ruf Amin, Bima Arya pun mengaku siap dipecat dari PAN. "Insya Allah saya siap atas segala risikonya. Prinsip saya right on is my party when's right keep it right when's wrong make it right," ucap Bima seusai acara Speek Up Satukan Suara di Puri Begawan Kota Bogor, Jumat (12/4).

Meski begitu, Bima tidak berniat keluar dari PAN karena Bima menganggap langkahnya sesuai dengan tujuan awal didirikanya PAN, yakni menjunjung reformasi.

"Saya ikut mendirikan partai ini, tidak ada sedikit pun ingin keluar dari partai. Ini adalah ikhtiar saya untuk sejalan dengan platform partai," kata Bima.

Menurutnya, sejak awal ia sudah tidak setuju dengan langkah PAN mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Ketika waktu itu PAN berkumpul mendukung Prabowo-Sandi, saya sudah sampaikan masak (dari) Gerindra (dan) Gerindra? Saya enggak habis pikir kenapa harus seperti itu," bebernya.

Bima sengaja baru mendeklarasikan dukungannya pascapurna jabatan sebagai Wali Kota Bogor periode 2014-2019 dengan alasan menghormati Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan.

Tak hanya itu, ia menilai selama Jokowi memimpin ekonomi stabil dan tidak gagap teknologi. (DD/P-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya